Bangkok (ANTARA News/AFP) - Mayoritas warga Thailand bersedia menerima uang dari kandidat pemilihan umum untuk `membeli` suaranya di negara kerajaan yang sedang terpecah secara politis, menurut jajak pendapat yang disiarkan pada Ahad.

Hampir 80 persen responden mengakui "pembelian suara" itu terjadi dalam masyarakat mereka, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Assumption, yang hasilnya dipublikasikan dalam jejaring surat kabar Bangkok Post dalam bahasa Inggris.

Dari mereka yang disurvei, 53,2 persen menjawab tidak menerima uang tersebut, sementara 6,6 persen tidak menjawab, menurut survei yang dilakukan kepada 2.604 pemilih di 18 propinsi Negeri Gajah Putih itu.

Thailand akan mengadakan pemilihan umum pada tahun ini.

Sekitar 70 persen dari responen di timur laut Thailand -- markas dari kelompok anti pemerintah "Kaos Merah" -- mengatakan mereka akan menerima sogokan, sementara kelompok besar kedua terbesar tercatat di Bangkok.(*)

(Uu.KR-IFB/s008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011