Gasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault) dan tidak berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.
Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi magnitudo (M) 5,2 melanda wilayah Provinsi Maluku Utara pada Rabu (22/9)  malam sekitar pukul 19:03:31 WIB akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima di Jakarta, Rabu, pusat gempa terletak pada koordinat 1,9 lintang utara (LU) dan 126,57 bujur timur (BT), tepatnya pada jarak 136 kilometer ke arah barat laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dengan kedalaman 42 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh BMKG, setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya disebutkan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan pusat gempa berada di bawah laut.

Selanjutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault) dan tidak berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.

Hasil monitoring BMKG menyebutkan, aktivitas gempa bumi susulan (after shock) baru terjadi sebanyak satu kali dengan Magnitudo sebesar 3,2.

Dampak yang timbul akibat gempa tersebut adalah benda-benda ringan yang digantung menjadi bergoyang dan guncangan gempa sempat dirasakan oleh masyarakat yang berada di daerah Manado dan Ternate dengan skala II MMI (Modified Mercalli Intensity).

Hingga saat ini, belum ada laporan dari masyarakat yang menyatakan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

Berdasarkan data yang didapat, masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya gempa susulan dan tetap tenang. Selain itu, masyarakat diharapkan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga meminta masyarakat supaya menghindari bangunan yang retak atau rusak, memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa serta memeriksa apabila terjadi kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

Baca juga: BMKG: Aktivitas sesar aktif utara Graben Aru sebabkan gempa

Baca juga: Gempa M 6,1 di Malut akibat aktivitas deformasi batuan

Baca juga: Gempa magnitudo 6,1 guncang Maluku Utara

Baca juga: Aktivitas warga Ternate usai gempa 6,1 magnitudo masih normal


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021