Roma (ANTARA) - Italia mulai memberikan vaksin ketiga COVID-19 pada Senin (20/9) setelah prosedurnya mengantongi lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Italia (AIFA).

Seperti yang telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan awal September ini terkait vaksin ketiga -- baik vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna -- akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun lemah.

Ini tidak hanya mencakup orang-orang dengan gangguan imun -- seperti pasien transplantasi -- tetapi juga kaum lansia dan penghuni panti wreda. Berdasarkan pedoman AIFA, tenaga medis juga akan menerima vaksin ketiga.

Lantaran vaksinasi COVID-19 sangat dianjurkan namun tidak diwajibkan di Italia, maka vaksin ketiga COVID-19 akan dijadikan opsi.

Baca juga: Turis Italia wajib punya "green pass" untuk datangi lokasi wisata

AIFA menyarankan agar vaksin ketiga bagi orang-orang dengan gangguan imun tersedia setidaknya 28 hari setelah dosis terakhir.

Bagi mereka yang berusia 80 tahun ke atas, penghuni panti wreda dan profesional kesehatan, dosis ketiga akan dianggap sebagai "penguat untuk mempertahankan respons imun yang efektif," dan harus diberikan pada setidaknya enam bulan setelah dosis terakhir.

AIFA dan Kementerian Kesehatan menekankan prioritas nasional harus tetap memastikan bahwa sebagian besar penduduk sudah mendapatkan vaksin.

Hingga Senin sekitar 76 persen dari target populasi (mereka yang berusia 12 tahun ke atas) telah menerima vaksin COVID-19 lengkap, sementara 82 persen sudah menerima dosis pertama, menurut data Kementerian Kesehatan.

Semenjak virus corona mewabah di Italia pada Februari 2020, tercatat sekitar 4,6 juta kasus terkonfirmasi, 130.000 lebih kematian dan 4,4 juta kasus sembuh.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Italia akan wajibkan "Green Pass" COVID-19 pada pekerja publik, swasta
Baca juga: Italia akan wajibkan suntikan vaksin COVID untuk semua

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021