Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membangun sebanyak tujuh Pojok Baca Digital (POCADI) di berbagai Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan akses literasi antarwilayah di Indonesia, terutama kawasan terluar yang berbatasan dengan negara lain.

“Pada tahun 2021 ini sebagaimana arahan bapak Presiden, kami akan menempatkan tujuh POCADI di PLBN,” ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

POCADI itu di PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, PLBN Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, PLBN Skouw di Kota Jayapura, PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka, PLBN Motaain di Kabupaten Belu, dan PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
 

POCADI dibangun berbasis elektronik dan terdapat koleksi berupa buku digital yang dimiliki Perpusnas. Di POCADI, masyarakat setempat juga dapat menampilkan informasi terkait produk-produk unggulan yang dimiliki sehingga dapat diperkenalkan secara luas.

Baca juga: Perpusnas berikan penghargaan pada pemda dan masyarakat

Baca juga: Pengembangan perpustakaan butuhkan partisipasi masyarakat


“Mudah-mudahan dengan kerja sama yang sudah terjalin ini, pengelolaan PLBN akan semakin baik. Dan tahun mendatang kita bisa tingkatkan sinergi antarpengelola PLBN melalui Kementerian Dalam Negeri,” kata dia.

Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) yang merupakan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan membaca merupakan kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Menurut Tito, ilmu pengetahuan merupakan modal penting untuk membuat perubahan guna mencapai suatu kemajuan. Oleh karena itu, Tito mengajak seluruh pihak untuk menyediakan bahan bacaan, baik cetak maupun elektronik, agar masyarakat terdorong giat membaca.

“Pojok baca digital atau POCADI yang menyediakan bahan bacaan berbentuk cetak dan elektronik pada setiap lintas batas negara terpadu atau PLBN diharapkan dapat memacu minat masyarakat perbatasan untuk gemar membaca. Sekaligus meningkatkan literasi baca tulis dan digital,” ujarnya.

Dia meminta Perpusnas memberikan dukungan sehingga POCADI terus berkembang dan menjangkau desa-desa di wilayah perbatasan seluruh Indonesia.

Sementara itu, Ketua Pengarah BNPP yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa pembangunan daerah perbatasan diupayakan telah membuka keterisolasian dan ketertinggalan ke arah yang lebih baik. Sehingga terwujud wilayah perbatasan sebagai beranda depan yang aman, berdaulat, dan berdaya saing.

"Saya mengingatkan kembali, bahwa pengelolaan wilayah perbatasan adalah prioritas nasional. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa negara harus hadir di perbatasan, sehingga masyarakat Indonesia di perbatasan, pulau-pulau terluar merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan nasional dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Mahfud.

Selain POCADI, Perpusnas juga memberikan bantuan pembangunan gedung perpustakaan di wilayah perbatasan, yakni di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sambas. Hal ini dilakukan untuk menyediakan akses kebutuhan bacaan dan literasi bagi masyarakat.*

Baca juga: Perpusnas fokus bina perpustakaan daerah di Tanah Air

Baca juga: Sekolah Islam Al Insyirah Sulsel peringati Hari Literasi Internasional


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021