Jakarta (ANTARA) - Presiden Forum Institut Pariwisata Dunia (WTFI) Bulut Bagci mengaku terpukau dengan pakaian adat Gorontalo yang dikenakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Forum Pariwisata Dunia.

"Dalam mempromosikan wisata, apa yang dilakukan Pak Menteri Sandi sangat keren dan menunjukkan Indonesia sangat kaya," kata Bulut Bagci dalam keterangan pers Kemenparekraf di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan baju adat Gorontalo itu langsung menebarkan energi positif ditambah kepiawaian Menteri Sandi mempromosikan budaya Indonesia dalam waktu singkat.

Lebih lanjut Bulut Bagci menilai bahwa Indonesia memiliki kekayaan pariwisata. Bahkan dia menyebut Indonesia sebagai "kelas satu" wisata dunia.

"Indonesia adalah tujuan wisata 'kelas satu' dengan orang-orangnya yang hangat, budaya yang beragam, dan alam yang indah. Ini merupakan kekuatan yang dapat mendorong pariwisata, kestabilan politik, dan mekanisme demokratis," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sandiaga mengatakan pemerintah Indonesia fokus pada peningkatan potensi wisata dan ekonomi kreatif yang diharapkan bisa menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional.

Sandiaga juga memaparkan beberapa kebijakan Kemenparekraf, di antaranya Program Stimulus Hibah Pariwisata, Free COVID Corridor atau Travel Corridor Arrangement, Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hingga Program Digitalisasi Ekonomi Kreatif.

"Program tersebut menyasar kepada 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Pada 2020, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat sebanyak 4,05 juta kunjungan mengalami penurunan sebesar 74,84 persen dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 16,1 juta kunjungan.

Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2021 bisa mencapai 4 juta pergerakan dengan nilai devisa sebesar 4,8 miliar dolar AS dan ekspor ekonomi kreatif menjadi 17,45 milar dolar AS.

Sementara itu, jumlah wisatawan domestik pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai 180 juta pergerakan mengingat masih banyak larangan dan aturan berpergian selama pandemi COVID-19.

Lebih lanjut Menteri Sandiaga menerangkan bahwa Indonesia membuka kembali destinasi wisata untuk wisatawan mancanegara secara bertahap.

Pembukaan pariwisata Indonesia akan bergantung beberapa prasyarat, yakni pandemi COVID-19 yang dapat dikendalikan yang berarti destinasi harus berada dalam risiko penularan yang rendah dan fasilitas kesehatan yang memadai tersedia.

Persiapan pembukaan pariwisata Indonesia juga disebut mengharuskan percepatan vaksinasi, memastikan kesiapan pelaku usaha dan seluruh masyarakat dalam menjaga penerapan prokes yang ketat dan disiplin, serta kesiapan industri pariwisata untuk menerapkan protokol CHSE yang dilengkapi dengan PeduliLindungi.

Baca juga: Anggota DPR minta Kemenparekraf kembangkan potensi desa wisata
Baca juga: Luhut dorong pembentukan IHTB kembangkan wisata kesehatan Indonesia
Baca juga: Potensi industri game lokal di tengah kesiapan infrastuktur digital

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021