Seoul (ANTARA) - Indeks saham Korea Selatan berakhir melemah pada perdagangan Kamis, menghentikan kenaikan atau reli empat sesi berturut-turut, terseret oleh kemerosotan saham-saham perusahaan industri teknologi besar.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) jatuh 23,31 poin atau 0,74 persen menjadi ditutup di 3.130,09 poin, setelah naik 0,15 persen pada Rabu (15/9/2021).

Penurunan utama pada indeks acuan adalah raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix yang masing-masing terpangkas 1,17 persen dan 3,26 persen, sementara perusahaan platform Kakao dan pembuat baterai Samsung SDI juga melemah masing-masing 0,82 persen dan 3,33 persen.

Saham SK Innovation berakhir anjlok 4,44 persen setelah perusahaan mengatakan pemegang sahamnya telah menyetujui proposal untuk memisahkan bisnis baterainya menjadi perusahaan baru.

Penurunan sentimen di seluruh kawasan adalah kekhawatiran atas kesulitan keuangan China Evergrande Group, yang menurunkan ekuitas Hong Kong ke level terendah tahun ini.

Investor sekarang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang akan datang untuk petunjuk lebih lanjut tentang pengurangan program pembelian obligasi.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 23,9 miliar won (20,40 juta dolar AS) di papan utama.

Mata uang lokal, won berakhir pada 1.171,8 per dolar di platform penyelesaian domestik, 0,11% lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1.170,5. Di perdagangan luar negeri, won diperdagangkan pada 1.171,6 per dolar, turun 0,5 persen dari hari sebelumnya.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea tenor 3 tahun yang paling likuid naik 2,0 basis poin menjadi 1,512 persen, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun yang jadi acuan naik 2,0 basis poin menjadi 2,044 persen.

Baca juga: Saham Korsel melemah, terseret penurunan saham teknologi
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir lebih tinggi jelang data inflasi AS
Baca juga: Saham Korsel dibuka naik, terkerek aksi beli asing dan Wall Street

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021