orang tua siswa harus setuju anaknya sekolah tatap muka
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau berencana menerapkan kebijakan pembelajaran tatap muka mulai pekan depan, seiring dengan menurunnya kasus penularan COVID-19 di kota yang berseberangan dengan Singapura itu.

"Kalau tidak ada kendala, pembelajaran tatap muka kita mulai pekan depan," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Rabu.

Kebijakan itu, terutama untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang merupakan kewenangan pemerintah kota. Sedangkan untuk SMA se-derajat, kata dia, ditentukan pemerintah provinsi.

Kini, Pemkot Batam tengah menyusun aturan teknis terkait dengan pembelajaran tatap muka di sekolah agar pelaksanaannya berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 yang ketat.

Baca juga: 312 PMI dirawat di Batam karena positif COVID-19
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Batam masih 121 orang


Ia menegaskan, Pemkot Batam hanya memberikan izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan sejumlah syarat yang harus dipatuhi.

"Kami sudah melapor kepada Wali Kota Muhammad Rudi, pada dasarnya beliau setuju, sepanjang semua sekolah dan orang tua dapat bersama-sama komitmen menjalankan protokol kesehatan," kata Wakil Wali Kota.

Dinas Pendidikan diminta membahas hal teknis bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) serta orang tua siswa.

Aturan yang diterapkan antara lain pembatasan jumlah siswa di kelas dan penyiapan tempat mencuci tangan.

Sekolah juga harus mengantongi surat pernyataan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Artinya orang tua siswa harus setuju anaknya sekolah tatap muka," kata dia.

Baca juga: Batam segera buka sekolah tatap muka
Baca juga: PPKM level 3, Batam belum buka sekolah tatap muka


Menurut Amsakar, 91 persen sekolah yang ada di Batam sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi syarat yang ditetapkan.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Batam, tingkat kesembuhan mencapai 96,31 persen, tingkat kematian 3,23 persen, dan kasus aktif 0,46 persen.

Tercatat tinggal 117 warga yang masih menjalani perawatan karena positif COVID-19.

Baca juga: Pulau-pulau penyangga di Batam nihil kasus COVID-19
Baca juga: Batam mulai vaksinasi ibu hamil
Baca juga: Pulau penyangga di Batam kembali nol COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021