Kita harus akui siswa masih harus dituntun
Jakarta (ANTARA) - Dua Sekolah Dasar Negeri di Jakarta Barat menyatakan siap untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Untuk kesiapan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan sudah memadai. Sampai saat ini PTM di sekolah juga berjalan dengan lancar. Jadi, kami siap," kata Kepala Sekolah SDN 11 Grogol Petamburan Limah Yuhana, di Jakarta, Selasa.

SDN 11 Grogol Petamburan merupakan satu dari beberapa sekolah yang sudah menyelenggarakan uji coba PTM sejak 30 Agustus 2021.

Selama melaksanakan PTM pun belum ada siswanya yang terpapar COVID-19 karena sekolah bekerjasama dengan Puskemas setempat terus memantau status kesehatan siswa yang mengikuti PTM.

"Sampai saat ini, alhamdulillah tidak ada yang terpapar," kata Limah.

Baca juga: 226 sekolah di Jakarta Barat ajukan asesmen untuk PTM tahap 2

Fasilitas kesehatan pun sudah memadai seperti pengecek suhu tubuh  untuk siswa, cairan pembersih tangan serta wastafel yang disediakan di setiap lantai sekolah.

Menurut Limah, kunci agar PTM bisa berjalan dengan lancar selama pandemi yakni pengetatan protokol kesehatan.

Pihaknya juga berpegang pada peraturan dari Provinsi DKI Jakarta terkait larangan orang tua menunggu murid hingga ketentuan jumlah maksimal siswa yang boleh ikut PTM.

"Kami juga tidak bosan imbau kepada siswa kalau pulang, langsung pulang ke rumah. Jangan ke mana-mana, jangan berkeliaran," kata Limah.

Setelah proses PTM usai, pihaknya juga tetap memperhatikan protokol kesehatan di dalam kelas. Secara rutin, petugas internal sekolah menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan sehari setelah PTM berlangsung.

Baca juga: Pemkot Jakbar pastikan tidak ada siswa ikuti PTM terpapar COVID-19

Hal tersebut dilakukan guna memastikan seluruh ruangan yang dipakai guru dan murid steril dari kuman maupun virus.

Harus dituntun
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Duri Kepa Sri Sumiati.

Menurut Sri, selain kelengkapan fasilitas kesehatan, pihak sekolah harus memberikan pengetahuan tentang pentingnya protokol kesehatan kepada seluruh murid.

Hal itu karena beberapa murid di sekolahnya masih membutuhkan tuntunan untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Kita harus akui siswa masih harus dituntun. Belum ada kesadaran penuh dari anak-anak seperti cuci tangan dan pakaikan masker," kata Sri.

Baca juga: Meretas asa saat PTM terbatas di Ibu Kota

Maka dari itu, peran guru dan seluruh petugas sekolah sangat penting dalam menanamkan pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada murid.

Orang tua murid di rumah pun juga diharapkan ikut serta dalam menanamkan pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada anak.

"Sampai saat ini murid-murid pelan -pelan sudah mengerti dan sadar pentingnya pakai masker dan cuci tangan. Beberapa sudah ada yang tidak perlu diingatkan lagi," kata dia.

Sri berharap kegiatan PTM di Jakarta Barat bisa diterapkan di seluruh sekolah di Jakarta Barat sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali seperti semula.

Baca juga: Evaluasi PTM di Jakarta Barat, sekolah disarankan tambah "thermogun"

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021