Maju juga dilihat dari berbagai hal lain, apakah kotanya memiliki gedung tinggi. Apakah rakyat sudah memiliki akses internet dan listrik
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut indikator menjadi negara maju yang ditarget dicapai oleh Indonesia pada 2045, tidak hanya berupa pertumbuhan ekonomi yang mesti di atas lima persen setiap tahun.

“Seringkali kita disuguhkan beberapa indikator yang sering disampaikan seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, kesenjangan, atau nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan sebagainya. Namun, kemajuan suatu bangsa pasti selalu terikat dan ditentukan oleh kualitas manusianya,” kata Menkeu Sri Mulyani pada pembukaan Olimpiade APBN 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan kinerja ekonomi nasional dan pendapatan per kapita masyarakat yang tinggi hanya sebagian dari indikator untuk menjadi negara maju.

Di samping itu, lanjutnya, Indonesia juga mesti memenuhi persyaratan lain, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang mampu memenangi kompetisi tingkat dunia.

Baca juga: Sri Mulyani: RI harus kombinasikan "rebound" dan "recovery" ekonomi

“Maju dari kemampuan kita memenangkan berbagai lomba internasional, mulai dari olimpiade olahraga, festival film, nobel, berbagai macam ajang lainnya,” tutur Sri Mulyani.

Selain itu aspek fisik Indonesia juga akan diukur untuk menjadi negara maju sehingga infrastruktur jalan raya, jalan tol, transportasi modern, dan kereta cepat terus dibangun oleh pemerintah.

Di samping itu, kata dia, pemerintah juga terus mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas. Hal ini juga dilakukan sebagai syarat Indonesia untuk menjadi negara maju.

“Maju juga dilihat dari berbagai hal lain, apakah kotanya memiliki gedung tinggi. Apakah rakyat sudah memiliki akses internet dan listrik,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Baca juga: Di DPR, Sri Mulyani ungkap potensi pencapaian pertumbuhan ekonomi 2022
 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021