Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menginginkan pemerintah dapat segera menindaklanjuti usulan pemberian stimulus untuk operator bandara dalam rangka menggairahkan kembali sektor penerbangan di Tanah Air.

"Dengan kebijakan yang terukur, Pemerintah harus menjamin industri penerbangan di Indonesia segera pulih dan bangkit," kata Toriq Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Ia mengingatkan bahwa Kemenko Perkonomian belum menindaklanjuti usulan Kementerian Perhubungan tentang stimulus untuk operator bandara 2021 yang meliputi PJP2U, subsidi biaya kalibrasi dan penangguhan atau angsuran pembayaran PNBP.

Tentang hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menyebutkan bahwa akhir tahun lalu Pemerintah telah memberikan stimulus untuk operator bandara. Dengan menggratiskan passenger service charge (PSC) atau tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 13 bandara.

Baca juga: Angkasa Pura II incar jadi pemimpin pasar operator bandara ASEAN

"Periode Oktober hingga Desember 2020 Pemerintah menggratiskan PJP2U di bandara untuk menurunkan harga tiket. Pengaruhnya, industri penerbangan nasional yang terdampak COVID-19, kembali bergairah," sebut Toriq.

Toriq memperkirakan bahwa kebijakan PPKM yang tak terukur menjadi penyebab usulan pemberian stimulus belum ditindaklanjuti.

Selain itu, ia berpendapat bahwa pembatasan yang terus diperpanjang setiap pekan hanya membuat bingung pelaku ekonomi, karena tidak ada kepastian.

"Semua maskapai penerbangan berharap kebijakan stimulus bisa kembali diberlakukan pada tahun ini. Mereka menyebutkan pembebasan PJP2U tahun lalu mampu mendongkrak jumlah penumpang hingga sebesar 60 persen. Suatu yang positif bagi penerbangan domestik, di masa pandemi ini," kata Toriq.

Terkait layanan bandara, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan skor Airport Service Quality (ASQ) di 13 bandara yang dikelola oleh AP I mengalami kenaikan pada triwulan kedua 2021 jika dibandingkan dengan triwulan pertama 2021.

Baca juga: Operator bandara dunia sepakati tiga jurus ampuh hadapi COVID-19

"Syukur Alhamdulillah, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, kami masih dapat menunaikan komitmen perusahaan dalam memberikan kualitas layanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandara. Peningkatan skor ASQ di bandara-bandara yang kami kelola menjadi bukti bahwa walaupun di tengah kondisi pandemi yang berdampak pada penurunan jumlah penumpang yang terlayani, kualitas layanan yang kami berikan tetap sama seperti pada kondisi normal pra-pandemi. Inilah bukti komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik, terlepas dari kondisi dan situasi," kata Faik Fahmi dalam keterangannya, Kamis.

Faik Fahmi menjelaskan selama periode April-Juni 2021, 13 bandara di bawah kelolaan Angkasa Pura I berhasil meraih skor rata-rata sebesar 4,90, naik 0,05 poin dibanding dengan periode Januari-Maret, di mana skor rata-rata pada periode ini adalah 4,85.

ASQ merupakan satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI).

Sejak Agustus 2019 silam, sebanyak 10 bandara Angkasa Pura I juga berhasil memperoleh akreditasi Airport Customer Experience Accreditation Program dari ACI. Angkasa Pura I merupakan operator bandara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang berhasil memperoleh capaian ini.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021