Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengharapkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk turut berperan aktif mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat dalam menggunakan alat transportasi, dari kendaraan pribadi ke transportasi publik guna menghadirkan sistem transportasi perkotaan yang lebih baik.

"Saya mengharapkan peran serta dari Pemda untuk turut mengubah kultur yang terbentuk sejak lama dan sudah nyaman, dari penggunaan kendaraan pribadi kepada kendaraan umum," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam webinar Program Teman Bus "Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Banjarbakula" yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Budi menyampaikan, penggunaan kendaraan pribadi dinilai sebagai pemborosan Bahan Bakar Minyak yang berakibat pada pengeluaran masyarakat serta nilai impor BBM yang dilakukan pemerintah.

Baca juga: Kemenhub lakukan penanganan COVID-19 di simpul transportasi darat

Selain itu, juga timbulnya kerugian ekonomi dari segala aspek buruk yang ditimbulkan oleh kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi.

Dari sisi lingkungan, kata dia, sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua emisi Gas Rumah Kaca di sektor energi Indonesia. Selanjutnya, 75 persen kecelakaan lalu lintas di Indonesia berasal dari kendaraan pribadi, khususnya kendaraan bermotor roda dua dan tiga.

Dirjen Budi menambahkan, Kemenhub tengah berupaya mengubah kondisi sistem transportasi perkotaan di Indonesia saat ini, dengan menghadirkan program Buy the Service (BTS). Program BTS yang dinamakan TEMAN BUS tersebut, merupakan upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan angkutan massal perkotaan yang lebih baik dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Baca juga: Presiden pandang penting vaksinasi COVID-19 bagi pekerja transportasi

Ia mengatakan, pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi telematika andal dan berbasis non tunai itu mampu meningkatkan keselamatan dan keamanan serta kenyamanan mobilisasi bagi masyarakat.

Ia juga berharap, angkutan massal mampu menjadi salah satu solusi kemacetan dan polusi udara yang ada di perkotaan.

"Saya kira sudah sewajarnya, kita menyiapkan untuk generasi penerus kita, terutama dalam hal kebersihan lingkungan ini," ujar Dirjen Budi.

Seperti diketahui, TEMAN BUS sudah hadir di 5 kota yaitu Medan, Palembang, Surakarta, Yogyakarta, Denpasar dan mendapat sambutan serta minat yang tinggi dari masyarakat. Pada tahun 2021, akan diluncurkan Program Teman Bus di Banyumas, Makassar, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya.

Dalam webinar ini, TEMAN BUS diluncurkan di wilayah Banjarmasin Raya atau Banjarbakula (Banjarmasin, Banjar, Banjarbaru, Barito Kuala dan Tanah Laut).

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021