Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Barat, Rabu, mendorong optimalisasi penggunaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) bagi pasien COVID-19 dengan gejala tertentu.

Dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri yang diterima di Jakarta, Rabu, Kapolri meminta Forkopimda Kalimantan Barat menerapkan pendekatan adat setempat untuk mengajak masyarakat terpapar COVID-19 menjalani isolasi di fasilitas isoter.

"Penjelasan dengan baik, menyesuaikan adat istiadat setempat yang dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat ketika akan mengajak ke isoter," kata Sigit.

Menurut jenderal bintang empat itu, penggunaan isoter di Kalimantan Barat perlu dioptimalkan mengingat masih rendahnya pemanfaatan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.

Baca juga: Panglima TNI-Kapolri dorong percepatan vaksinasi di Kalbar

Sigit menegaskan bahwa masyarakat yang menjalani karantina di fasilitas isoter memiliki peluang sembuh lebih cepat dibanding isolasi mandiri di rumah.

"Karena isoter dilengkapi fasilitas lebih memadai dan diawasi langsung oleh tenaga kesehatan," ujarnya.

Dalam rapat itu, Sigit bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan pengarahan terkait penanganan COVID-19 di Kalimantan Barat.

Sigit memberikan penekanan kepada strategi pengendalian COVID-19 di Kalbar harus diperkuat melalui pendisiplinan protokol kesehatan dan penguatan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatmen).

"Termasuk percepatan program vaksinasi massal," terangnya.

Sigit menjelaskan penguatan strategi pengendalian COVID-19 akan diiringi dengan pelonggaran aktivitas masyarakat pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sesuai dengan asesmen yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Kapolri mengajak BEM SI sukseskan target 2 juta dosis vaksin per hari

Pelonggaran ini, menurut Sigit, akan menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Saat ini, kata Sigit, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen. Sementara, perekonomian Kalbar mulai tumbuh 10,81 persen.

Untuk itu, lanjut dia, pelonggaran aktivitas masyarakat harus dibarengi dengan strategi pengendalian COVID-19 dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

"Ketika kasus COVID-19 dapat terkendali, maka secara otomatis daerah tersebut akan mendapat pelonggaran dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali berjalan dengan lebih baik. Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, baik pusat maupun daerah dan seluruh masyarakat," ujar Sigit.

Sigit juga menyosialisasikan tentang aplikasi PeduliLindungi yang mulai diberlakukan di sejumlah lokasi yang terdapat aktivitas masyarakat.

Baca juga: Kapolri minta jajaran gelorakan slogan pakai masker-vaksinasi

Pemanfaatan teknologi di tengah pandemi COVID-19 menjadi keniscayaan yang harus diimbangi masyarakat untuk beradaptasi di tatanan normal baru dan hidup berdampingan dengan COVID-19.

"Beragam fitur ini berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah melaksanakan surveilans (pengamatan) kesehatan dan memfasilitasi tatanan kehidupan baru," kata Sigit.

Pada akhir pengarahannya, Sigit mengingatkan Forkopimda Kalbar agar tetap menyalurkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada masyarakat yang ekonominya paling terdampak akibat pandemi COVID-19. Termasuk penyerapan anggaran pemerintah daerah harus dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021