Terdapat sekitar 53 proyek infrastruktur gas di Indonesia timur mulai dari pembangunan mini regas, pembangunan pipa transmisi, pembangunan unit penyimpanan, hingga pembangunan kilang
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan fokus membangun infrastruktur gas di Indonesia bagian timur mengingat besarnya potensi gas di wilayah tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang ketahanan energi nasional.

"Ke depan, infrastruktur Indonesia timur sangat diperhatikan terutama untuk pemanfaatan gas sebagai pengganti diesel," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariaji dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Tutuka mengungkapkan bahwa beberapa daerah yang masih memanfaatkan listrik berbasis mesin diesel akan diubah menjadi listrik ramah lingkungan dengan bantuan gas alam cair (LNG).

Terdapat sekitar 53 proyek infrastruktur gas di Indonesia timur mulai dari pembangunan mini regas, pembangunan pipa transmisi, pembangunan unit penyimpanan, hingga pembangunan kilang.

Kementerian ESDM mencatat potensi cadangan gas nasional mencapai 62,4 triliun kaki kubik (TCF) dengan cadangan terbukti 43,6 TCF yang dapat diproduksikan selama 20 tahun ke depan.

Dari total potensi gas tersebut, sebanyak 85 persen berada di Indonesia timur, sehingga pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama.

Pemerintah telah menyusun skema penyaluran gas yang memungkinkan dari wilayah timur Indonesia kepada konsumen yang berada di wilayah barat.

Skema pertama adalah mengubahnya menjadi LNG agar bisa dibawa kapal. Namun, skema itu tentunya membutuhkan biaya tambahan yang berpotensi meningkatkan harga produksi.

Skema kedua adalah membangun infrastruktur pipa transmisi distribusi yang menghubungkan produsen ke konsumen. Namun, pembangunan pipa transmisi tersebut membutuhkan investasi besar dan kepastian konsumen.

"Kami melakukan skema logistik distribusi di Indonesia bagian timur dan juga transportasi yang tepat," ungkap Tutuka.

Selain membangun infrastruktur di wilayah timur, pemerintah juga akan memperpanjang sistem transmisi gas Pulau Jawa dan Pulau Sumatera melalui pembangunan pipa ruas Cirebon-Semarang (Cisem) dan Dumai-Sei Mangkei.

Melalui perpanjangan pipa transmisi di kedua pulau tersebut diharapkan bisa membantu pertumbuhan industri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Realisasi PNBP sektor ESDM capai Rp83,1 triliun hingga Juli 2021
Baca juga: Kementerian ESDM terbitkan ketentuan baru, pacu pengembangan gas bumi
Baca juga: Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang akan didanai APBN

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021