Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melibatkan berbagai unsur masyarakat untuk menjadi Duta Perubahan Perilaku yang bertugas menjadi teladan dan mengedukasi masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan.

"Berbagai unsur, pramuka, penyuluh KB, mahasiswa, dosen, tokoh agama, dokter, aktivis, beberapa selebgram, ada juga pedagang kelontong dan penyandang disabilitas," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Sebanyak 115.500 orang Duta Perubahan Perilaku telah disebar ke seluruh Indonesia. "Tugasnya menjadi teladan dan mengedukasi masyarakat," katanya.

Sonny  menambahkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat saat ini sudah lebih baik namun terkadang masih kurang konsisten.

"Konsistensinya dalam penggunaannya ya karena sedikit saja lengah, bahaya," katanya.

Untuk itu pihaknya terus melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi untuk mendorong kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Ia juga mewanti-wanti tentang adanya kenaikan kasus akibat pelonggaran berbagai pembatasan kegiatan masyarakat seiring dengan turunnya tingkat PPKM.

Maka dari itu Sonny meminta semua pihak agar waspada dan mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

"Harus diantisipasi atau dimitigasi betul arahan Presiden. Bahkan Menko Luhut juga berkali-kali mengingatkan itu bahwa kita belum keluar dari pandemi karena positivity rate masih diatas 10 persen," tuturnya.

Baca juga: Satgas: Mayoritas masyarakat sudah sadar lakukan protokol kesehatan
Baca juga: Satgas: Perubahan perilaku dengan memberi pengetahuan ke masyarakat
Baca juga: Guru Besar Unand: Perubahan perilaku masyarakat kunci atasi stunting

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021