Jakarta (ANTARA) - Bantuan sosial (bansos) dinilai berperan melindungi 40-45 persen masyarakat miskin di masa krisis pandemi COVID-19, demikian menurut Direktur Riset INDEF Berly Martawardaya.

"Saat ini, yang lebih penting adalah melindungi masyarakat, melindungi dari kelaparan dan kurang gizi. Makanya peran bansos sangat penting," ujar Berly dalam dialog via daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Berly mengatakan bansos sangat membantu pekerja di sektor informal, pedagang dan pekerja harian, sehingga masyarakat tersebut tidak perlu memilih antara risiko terkena COVID-19 atau kelaparan.

"Jadi yang dituju adalah melindungi masyarakat dulu, kemudian kontribusi sektor ekonomi dengan pertimbangan risiko," ujar dia.

Baca juga: Hakim: Pejabat Kemensos gunakan Rp1,591 miliar dari uang suap bansos

Baca juga: Pemerintah salurkan BPNT untuk 5,9 juta KPM baru mulai September


Saat ini yang diperlukan, adanya pengaturan ulang dan manajemen risiko bagi sektor-sektor tertentu, guna meningkatkan perekonomian Indonesia.

Misalnya, menggerakkan sektor pertanian dan perikanan yang bisa memberikan kontribusi besar pada perekonomian, karena memiliki risiko rendah penularan COVID-19 dan jarang terdapat kerumunan.

Kemudian mengatur ulang sektor industri dan manufaktur yang mana umumnya para karyawan bekerja di dalam ruangan dan cukup berdekatan, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat agar bisa beroperasi.

"Pengaturan per sektor berdasarkan risiko perlu dilakukan, sebagian sudah dilakukan dalam setahun ini," ujar dia.*

Baca juga: Mantan Kabiro Umum Kemensos Adi Wahyono divonis 7 tahun penjara

Baca juga: Pemerintah bisa kenakan sanksi pejabat yang lamban salurkan anggaran

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021