Sampai sekarang kami masih terus berkomunikasi dengan Komisi Grand Prix agar pebalap Indonesia bisa memperkuat Pertamina Mandalika di Moto2 2022
Jakarta (ANTARA) - Tim balap nasional Pertamina Mandalika SAG akan mendorong pebalap Indonesia untuk berlaga di Moto2 musim 2022 menyusul pensiunnya pebalap senior Tom Luthi dari dunia balap.

Pebalap asal Swiss berusia 34 tahun yang sebelumnya pernah menyandang gelar juara dunia kelas 125cc 2005 itu memutuskan untuk pensiun dari kejuaraan dunia balap motor.

"Sebagai penggantinya, kami sedang berusaha mempromosikan pebalap asal Indonesia. Salah satu kandidatnya Dimas Ekky Pratama, yang memang anggota Mandalika Racing Academy dan tahun ini ikut CEV Moto2," kata Presiden Pertamina Mandalika Rapsel Ali lewat keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Namun, Rapsel Ali mengakui bahwa usaha untuk mengorbitkan pebalap Indonesia memperkuat Pertamina Mandalika tidak mudah. Pasalnya Komisi Grand Prix yang salah satunya diisi Dorna sebagai penyelenggara punya syarat ketat bagi pebalap agar bisa ikut kelas Moto3, Moto2, sampai MotoGP.

Salah satunya rekam jejak pebalap bersangkutan. Kandidat diharuskan punya catatan bagus selama mengikuti rangkaian balap pada musim ini. Hal inilah yang mempersulit langkah Pertamina Mandalika mempromosikan pebalap Indonesia.

"Sampai sekarang kami masih terus berkomunikasi dengan Komisi Grand Prix agar pebalap Indonesia bisa memperkuat Pertamina Mandalika di Moto2 2022. Apalagi jika sesuai rencana ada balapan di Sirkuit Mandalika tahun depan," Rapsel Ali menuturkan.

Mengingat syarat yang sangat ketat, Rapsel Ali tak menutup kemungkinan tim Pertamina Mandalika akan kembali diperkuat pebalap asing musim ini jika gagal mengusung pebalap lokal.

Masalah ini sebenarnya sudah terjadi jelang Moto2 2021 saat Pertamina Mandalika tidak bisa mendaftarkan nama Dimas Ekky. Alasannya Komisi Grand Prix menilai Dimas Ekky sempat absen balapan satu tahun penuh sepanjang musim 2020.

Musim ini, Dimas Ekky sebenarnya sudah diturunkan Pertamina Mandalika di ajang FIM CEV Moto2. Sekarang ia menempati posisi sepuluh besar tapi belum pernah mencicipi podium.

Berkaca pada masalah itu, Rapsel Ali menuturkan akan mempercepat proses Mandalika Racing Academy. Nantinya diharapkan muncul nama-nama pebalap potensial dari Indonesia dari akademi itu.

Baca juga: Tim Pertamina Mandalika usung tema kemerdekaan di balapan Jerez
Baca juga: Tom Luthi umumkan rencana pensiun dari karier membalap
Baca juga: Pertamina Mandalika pakai atribut Dirgahayu Indonesia di Moto2 Austria

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021