Inovasi untuk pertahanan keamanan, pangan, dan energi ini harus kita dorong. Seperti drone, jangan cuma model saja, tapi sampai tahap eksekusi. Kalau desain sudah ada, harus dimanfaatkan, terkait kamera boleh cari, dibeli di mana itu silahkan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) banyak mengembangkan inovasi hingga tahap eksekusi, bukan hanya model, sehingga dapat bermanfaat untuk banyak orang.

"Saya minta inovasi-inovasi yang sudah diciptakan semacam ini untuk terus dikembangkan. Inovasi untuk pertahanan keamanan, pangan, dan energi ini harus kita dorong. Seperti drone, jangan cuma model saja, tapi sampai tahap eksekusi. Kalau desain sudah ada, harus dimanfaatkan, terkait kamera boleh cari, dibeli di mana itu silahkan," kata Luhut saat menghadiri HUT ke-43 BPPT secara virtual di Jakarta, Senin.

Luhut mengapresiasi teknologi yang diciptakan BPPT untuk menuju Indonesia Emas, seperti artificial intelligence, 6G mobile network, auto vehicle, industrial robot, hingga service robot pada jenis pengembangan lifestyle improvement.

Sementara, pada jenis penelitian terkait pelestarian lingkungan, BPPT menciptakan kendaraan energi baru, renewable and biodegradable plastics material, solid state batteries, nanomaterials, dan blockchain.

Luhut menambahkan dengan hadirnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diharapkan BPPT dapat berkolaborasi untuk melakukan riset lebih baik lagi.

"Dengan adanya BRIN, harus lebih maju melanjutkan dan mengembangkan riset yang ada, bukan malah mundur," tukas Luhut.

Luhut menyampaikan di usianya yang ke-43, BPPT menjadi institusi yang matang, sehingga harus berkarya lebih baik lagi ke depannya

"Dan saya melihat selama hampir enam tahun saya banyak berhubungan dengan BPPT, saya kira BPPT ini makin baik dan makin dewasa. Jadi harus memainkan peran penting ke depan," pungkas Luhut.


Baca juga: BPPT: Strategi inovasi teknologi wujudkan Indonesia tangguh bencana
Baca juga: PT INKA dan BPPT siap produksi kereta cepat
Baca juga: Implementasi kendaraan listrik mampu turunkan impor BBM 373 juta barel


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021