Kerja sama itu akan memberikan peluang kedua belah pihak, antara lain kerja sama pengoperasian, pengembangan teknologi hardware dan software,...
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalin kerja sama dengan PT Pelita Air Service dalam rangka pengembangan teknologi unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat nirawak untuk operasi tambang hulu minyak dan gas bumi.

Vice President Upstream Innovation Pertamina Alpius Dwi Guntara mengatakan kerja sama itu sebagai bentuk sinergi untuk peningkatan kompetensi dan membagikan pengetahuan terkait pesawat nirawak yang sebelumnya telah dilakukan perseroan.

"Kerja sama itu akan memberikan peluang kedua belah pihak, antara lain kerja sama pengoperasian, pengembangan teknologi hardware dan software, pengembangan training centre, dan pengembangan pasar,” kata Alpius dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.


Baca juga: Pertamina lewat TubanPetro ekspor perdana Isobutyl Aldehyde ke China Saat ini subholding upstream telah melaksanakan 26 proyek yang tersebar di tiga anak usaha hulu, yaitu PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina EP, dan PT Pertamina Hulu Energi dengan total area pemetaan mencapai 29.683 hektare.

Alpius menjelaskan bentuk kerja sama pengembangan pesawat nirawak mulai dari pembagian pengetahuan teknologi unmanned aerial system (UAS), pendampingan teknikal dan pemanfaatan sumber daya untuk kegiatan pemetaan fotogrametri, inspeksi, dan pengawasan udara.

Selain itu, kerja sama tersebut juga akan dilakukan studi bersama terkait pengembangan UAS, sensor, dan metode baru dalam penggunaan teknologi tersebut.

Baca juga: Pertamina optimistis capai target pengeboran 161 sumur di Blok Rokan

Pengembangan pesawat nirawak yang dilakukan PHE sebagai subholding upstream merupakan implementasi strategi regional pasca restrukturisasi untuk akselerasi alih ilmu dan pemanfaatan kegiatan pemetaan fotogrametri di seluruh wilayah kerja subholding upstream.

Program tersebut untuk mendukung dalam kinerja excellence operation yang juga turut mendukung target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.

Sinergi PHE dan Pelita Air Service akan berlangsung selama dua tahun untuk menunjang update teknologi penggunaan wahana terbaru dan riset terkait sensor hyperspectral.

‘’PHE merupakan salah satu anak perusahaan di Pertamina sudah melakukan teknologi UAV. Kerja sama itu menjadi modal bagi kedua perusahaan agar dapat berkontribusi bagi Pertamina Grup untuk bisa memetakan aset-asetnya," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Pelita Air Service Affan Hidayat.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021