Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy mengatakan penemuan cadangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, bisa mendorong Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Penemuan cadangan minyak dan gas bumi baru di Kepulauan Seribu ini hanya menjadi pintu untuk mendorong lifting minyak dan gas untuk kembali mengalami peningkatan," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Yusuf menjelaskan dalam upaya mendorong kenaikan lifting migas, maka upaya penemuan baru tersebut harus diikuti dengan perawatan sumur eksisting dan pemanfaatan teknologi produksi Enhanced Oil Recovery (EOR), sehingga bisa menahan penurunan alamiah lapangan migas nasional.

Sedangkan untuk mendorong penerimaan negara, maka perlu dilakukan langkah lain berupa penyederhanaan dan kemudahan perizinan, guna meningkatkan investasi hulu migas pada kegiatan eksploitasi maupun eksplorasi, mendorong pelaksanaan kontrak bagi hasil dan pengendalian biaya operasional kegiatan usaha hulu migas yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan pemantauan dan evaluasi oleh pemerintah sebelum cadangan migas baru itu kemudian bisa berkontribusi lebih besar bagi PNBP.

Menurut Yusuf, selama ini salah satu dinamika sektor migas di Indonesia adalah produksinya yang mengandalkan lapangan tua. Bahkan sebagian besar telah memasuki fase declining dengan tingkat penurunan alamiah yang tinggi.

Kondisi itu yang membuat lifting minyak mentah yang sempat mencapai angka hampir 1 juta barel per hari pada satu dekade silam, kini menurun menjadi 707 ribu barel per hari (bph).

Baca juga: Pemerintah Kepulauan Seribu dukung eksplorasi migas

Baca juga: Eksplorasi migas di Kepulauan Seribu direncanakan Maret 2020


"Kondisi yang sama juga didapatkan pada komoditas gas. Lifting gas mengalami penurunan dari 1.300 ribu bph pada 2010 menjadi hanya 983 ribu bph pada akhir 2020," ujar Yusuf.

Kementerian ESDM mencatat bahwa kegiatan usaha hulu migas memiliki kontribusi sekitar 30 persen dari penerimaan negara.

Pada 2020 penerimaan negara bukan pajak untuk sektor migas mencapai Rp69,7 triliun. Sementara itu, sepanjang paruh pertama tahun ini sektor migas mencatatkan kontribusi penerimaan negara sebesar Rp96,7 triliun atau setara 6,67 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan penemuan cadangan migas di Kepulauan Seribu tersebut menjadi kado saat ulang tahun kemerdekaan Indonesia.

"Penemuan itu memberikan tambahan terlebih lagi bagus untuk aspek ketahanan energi nasional yang secara bertahap bisa mengurangi impor migas," kata Komaidi.

Komaidi mengatakan pasokan gasnya bisa dipakai untuk memenuhi sektor-sektor strategis di ibu kota, terutama untuk kelistrikan. Bahkan, gasnya juga bisa menjadi bahan bakar pengganti elpiji bagi rumah tangga dengan menyambungkannya melalui pipa transmisi dan distribusi ke jaringan yang sudah tersedia.

Baca juga: Pertamina temukan cadangan minyak dan gas bumi di Kepulauan Seribu

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021