Ini penerbangan pertama dari banyak penerbangan yang akan menyusul, tergantung kondisi cuaca dan kami mencatat sepanjang akhir minggu ini, ramalan cuaca tidak terlalu menguntungkan
Canberra (ANTARA) - Australia menerbangkan 26 orang keluar dari Afghanistan dalam penerbangan penyelamatan pertamanya, kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Rabu, setelah tentara Australia tiba untuk membantu evakuasi dari Bandara Kabul yang telah diamankan oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris.

Australia mengatakan pada Senin bahwa pihaknya akan mengirimkan sebanyak 250 personel militer ke Kabul untuk mengevakuasi warganya dan warga Afghanistan yang belum dipastikan jumlahnya namun sudah memiliki visa setelah bekerja untuk Australia.

Pejuang Taliban merebut Kabul akhir pekan lalu setelah serangan kilat di seluruh negara tersebut ketika pasukan Barat yang dipimpin AS telah ditarik mundur berdasarkan kesepakatan, termasuk janji Taliban untuk tidak menyerang saat mereka pergi.

Pasukan AS yang mengendalikan bandara telah menghentikan penerbangan pada Senin setelah ribuan warga Afghanistan yang ketakutan membanjiri fasilitas itu untuk mencari penerbangan keluar. Situasi mulai terkendali pada Selasa dan penerbangan beroperasi kembali.

Baca juga: Kanada akan lanjutkan evakuasi warga Afghanistan

Penerbangan evakuasi pertama Australia tiba di Afghanistan pada Selasa malam untuk memfasilitasi penyelamatan warga Australia dan warga Afghanistan yang bekerja untuk Australia. Pesawat tersebut akhirnya meninggalkan Kabul dengan membawa 26 orang, kata Morrison.

“Ini penerbangan pertama dari banyak penerbangan yang akan menyusul, tergantung kondisi cuaca dan kami mencatat sepanjang akhir minggu ini, ramalan cuaca tidak terlalu menguntungkan,” tutur Morrison kepada awak media di Canberra.

Menurut dia, penerbangan dapat diberangkatkan setelah keamanan di sekitar bandara di Kabul telah ditingkatkan dengan bantuan tentara Inggris dan AS.

Morrison mengaku berada di bawah tekanan untuk mempercepat evakuasi warga Australia dan warga Afghanistan yang bekerja untuk Australia selama dua dekade kehadiran mereka di Afghanistan.

Namun, dia memperingatkan pada Selasa bahwa Australia tidak bisa membantu semua orang Afghanistan yang telah membantunya.

Australia merupakan bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan pada tahun-tahun awal setelah kelompok gerilyawan itu digulingkan dari kekuasaan pada 2001.

Lebih dari 39.000 personel militer Australia bertugas di Afghanistan, 41 di antaranya tewas di sana.

Baca juga: Wapres Afghanistan: Saya presiden "sementara"
Baca juga: Kongres AS selidiki kebijakan Biden di Afghanistan


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021