Bagaimana pemerintah memilih sektor yang akan didorong untuk mencapai target menjadi penting di tahun depan. Sektor industri manufaktur tentu tidak boleh terlewatkan untuk dipilih
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai peningkatan sektor industri manufaktur penting dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5 persen sampai 5,5 persen.

"Bagaimana pemerintah memilih sektor yang akan didorong untuk mencapai target menjadi penting di tahun depan. Sektor industri manufaktur tentu tidak boleh terlewatkan untuk dipilih," kata Yusuf kepada Antara di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, ia berpendapat mendorong kembali reindustrialisasi menjadi agenda penting di tahun depan.

Selain mendorong investasi yang lebih tinggi, proses reindustrialisasi pada tahun depan juga harus mendorong industri dalam negeri untuk lebih banyak terlibat pada rantai nilai pasok global atau global value chain.

Kendati demikian, Yusuf tak menampik dinamika pertumbuhan ekonomi pada 2022 masih akan dibayangi oleh beragam isu.

"Namun jika pemerintah dapat memitigasi beragam isu tersebut, saya kira target pertumbuhan ekonomi yang disasar pemerintah masih mungkin untuk dicapai," ujarnya.

Salah satu isu tersebut, menurut dia, yakni bagaimana penanggulangan pandemi dilakukan pemerintah, seperti melalui vaksinasi dosis penuh yang baru mencapai 74,8 juta orang sampai dengan 9 Agustus 2021, masih cukup jauh dari target 208 juta orang.

Dengan asumsi pemerintah melakukan vaksinasi 500 ribu orang per hari, maka Yusuf menyebutkan proses vaksinasi paling cepat baru akan selesai pada Mei 2022.

"Oleh karena itu, penanggulangan pandemi dari sisi kesehatan masih menjadi kata kunci bagi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun depan," kata Yusuf.

Baca juga: Industri manufaktur primadona pendongkrak ekonomi triwulan II 2021

Baca juga: Kadin usul industri manufaktur beroperasi 100 persen selama PPKM

Baca juga: Kemenkeu: PMI Manufaktur RI turun pada Juli, terimbas kebijakan PPKM


 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021