jumlah angka pemakaman dengan protokol COVID-19 menurun menjadi kisaran 50 kematian
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kapasitas fasilitas kesehatan di Ibu Kota yang mulai melonggar saat ini  berkontribusi  turunnya angka kematian akibat COVID-19 karena penanganan pasien bisa dilakukan lebih cepat.

“Penurunan beban kapasitas kesehatan ikut mencegah kematian lebih banyak,” kata Anies Baswedan ketika menjelaskan situasi pandemi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Anies sebut kasus COVID-19 di Jakarta sudah melandai

Ia menjelaskan sejak pertengahan Juli 2021 angka kematian meningkat untuk pemakaman dengan protokol sesuai COVID-19.

Gubernur DKI merinci jumlah pemakaman dengan prokol COVID-19 yakni pada 10 Juli 2021 mencapai 400 jenazah tiap hari.

Baca juga: Anies targetkan dalam 10 hari bisa capai dua juta vaksinasi

Pemakaman dengan prokol COVID-19, lanjut dia, merupakan pemakaman yang dilaksanakan kepada orang yang meninggal dunia namun hasil tes belum keluar sehingga belum bisa disebut terkonfirmsi positif terjangkit virus corona.

Belum keluarnya hasil tes tersebut salah satunya disebabkan karena tingginya beban pemeriksaan saat puncak kasus COVID-19.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal dunia terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai sekitar 200 orang per hari.

Baca juga: Anies ingin parameter objektif untuk tentukan level PPKM di DKI

“Banyak warga meninggal sebelum tes keluar. Warga datang ke rumah sakit saat kondisi sudah berat. Ini menggambarkan beban laboratorium besar, kondisi pemburukan di mana-mana,” imbuhnya.

Namun, saat ini setelah kasus COVID-19 di Jakarta mulai melandai, jumlah angka pemakaman dengan protokol COVID-19 menurun menjadi kisaran 50 kematian.

Begitu juga angka kematian terkonfirmasi COVID-19 turun menjadi sekitar 40 kasus per hari.

“Sekarang sudah sama artinya, menunjukkan beban laboratorium turun, hasil tes bisa keluar cepat, juga banyak warga butuh darurat bisa segera tertolong,” ucap Anies.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Jumat (13/8) tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 kembali menurun.

Keterisian tempat tidur pasien COVID-19 sebesar 33 persen dan keterisian ruang di unit perawatan intensif (ICU) mencapai 59 persen.

Dari total 10.028 tempat tempat tidur isolasi yang disediakan, sekitar 3.000 terisi dan tempat tidur ICU telah terpakai 917 dari total 1.562.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021