Jakarta (ANTARA) - Telkomsel, anak perusahaan Telkom Indonesia, meluncurkan layanan internet of things (IoT) bernama Energy Visibilit Solution (Envion) untuk otomasi dan optimasi sistem manajemen energi perusahaan.

"Kami menghadirkan Telkomsel IoT Envion sebagai solusi digital masa depan terbaru bagi perusahaan yang memiliki ketergantungan akan pasokan listrik sebagai sumber energi. Telkomsel IoT Envion dilengkapi dengan fitur unggulan yang secara otomatis dapat memantau konsumsi energi," kata Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, dalam keterangan pers, dikutip Jumat.

Untuk tahap awal, penerapan Telkomsel IoT Envion akan mendukung Telkominfra, yang bergerak di bidang jasa infrastruktur, untuk mengoptimalkan teknologi digital dan akses konektivitas untuk menggunakan energi yang tepat guna.

Baca juga: Telkomsel luncurkan platform Kuncie

Telkomsel menghadirkan battery monitoring system (BMS) untuk mendukung kebutuhan Data Center Telkominfra, yang sangat bergantung pada ketersediaan dan stabilitas energi listrik.

BMS dapat memperlihatkan kondisi cadangan baterai Data Center Telkominfra secara aktual dan bisa memberikan laporan berdasarkan analisis data secara akurat.

"Kolaborasi ini turut menjadi spirit bagi Telkomsel sebagai digital connectivity enabler untuk terus berinovasi sehingga dapat lebih banyak lagi menghadirkan solusi untuk memenuhi kebutuhan business to business (B2B), khususnya layanan berbasis IoT yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan lintas sektor industri dalam rangka memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan," kata Hendri.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama Telkom Infra, Bastian Sembiring, menyatakan kolaborasi ini membawa keuntungan bagi mereka dari segi teknologi dan pemanfaatan energi.

Telkominfra menggunakan Telkomsel IoT Envion untuk mendukung operasional proyek Power Solution dan Infra Network Service.

IoT Envion dapat digunakan di beragam sektor industri, termasuk operator telekomunikasi, industrial park, manufaktur, tower provider, bank, finansial, ritel hingga penyedia pusat data (data center), yang sangat bergantung pada pasokan listrik.

Sektor tersebut akan mengalami kerugian jika terjadi insiden pada pasokan energi, misalnya genset atau cadangan baterai tidak berfungsi dan potensi pencurian daya.

Baca juga: Gaya hidup digital diprediksi terus jadi tren walau usai pandemi

Baca juga: by.U tak henti berinovasi meski raih penghargaan Seluler Awards 2021

Baca juga: Telkomsel komitmen perkuat ekosistem usaha rintisan
 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021