Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menyiapkan sebanyak 6.000 dosis vaksin lewat mobil keliling yang melayani warga untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Mobil keliling tersebut untuk melayani vaksinasi di lokasi yang sulit dijangkau serta untuk memudahkan masyarakat yang akan melaksanakan vaksinasi," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, di Lombok Barat, Rabu.

Fauzan meninjau pelayanan vaksinasi lewat mobil keliling di Desa Taman Ayu, bersama Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, dan jajaran Kodim 1606/Mataram.

Baca juga: Cakupan vaksinasi Sulsel baru mencapai 20 persen

Dalam pelaksanaan vaksinasi, kata dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 3.500 dosis vaksin Sinovac, dan 1.500 dosis vaksin Moderna, serta 1.000 dosis vaksin Sinoparm.

Tambahan vaksin Sinoparm merupakan sumbangan dari Duta Besar Indonesia di Dubai.

"Kalau vaksin Moderna dikhususkan untuk suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan, sedangkan Sinovac seperti biasa, yakni untuk masyarakat umum dan diutamakan yang dosis kedua," ujar Fauzan.

Baca juga: Target vaksinasi COVID-19 di Kecamatan Cengkareng tertinggi se-DKI

Ia menyebutkan pada hari pertama layanan vaksin keliling, sebanyak 200 orang telah terdaftar dan melakukan pemeriksaan, namun sebanyak 181 orang berhasil divaksin, sedangkan 19 orang lainnya masih mengalami penundaan.

Dalam kesempatan itu, Fauzan juga menyinggung soal ketersediaan oksigen di wilayahnya yang masih relatif aman karena telah mendapat jaminan dari distributor.

"Kalau masalah oksigen memang setiap 24 jam ke depan akan tetap habis, namun yang terpenting kan kontraknya sudah jelas, jaminannya dari distributor sudah jelas," ucapnya pula.

Baca juga: Ridwan Kamil minta bantuan Kemenhub percepat vaksinasi

Ia mengakui bahwa oksigen banyak dibutuhkan untuk penanganan pasien COVID-19, namun dengan adanya pasokan oksigen dari dua distributor, maka Kabupaten Lombok Barat tidak boleh kekurangan.

"Kedua distributor kita wajibkan menyuplai Lombok Barat, sehingga diharapkan tidak akan ada kekurangan oksigen," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021