Jakarta (ANTARA) -
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes) yang digelar sebagai wujud gotong royong dan kerja riil bersama masyarakat mengalahkan COVID-19.

Pelatihan asisten tenaga kesehatan itu akan dilaksanakan di Gedung Sekolah Partai PDIP, di kantor pusat PDIP yang lama, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin.

Baca juga: PDIP dorong riset dan inovasi temukan obat COVID-19
 
Menurut Hasto, niat PDIP membantu di sisi kesehatan menyangkut pandemi ini, disambut sangat baik oleh masyarakat. Buktinya, pelatihan ini pun mendapat sambutan sangat luar biasa karena banyak sekali peminat yang ingin mendaftar.
 
"Yang mendaftar banyak sekali. Padahal kapasitasnya terbatas. Panitia akhirnya menutup pendaftaran lebih awal dan peserta yang ikut 979 calon asisten nakes," kata Hasto dalam siaran persnya.
 
Pelatihan ini bagian dari berbagai kegiatan partai di masa pandemi COVID-19. Selain pelatihan nakes, PDIP juga sudah terlibat dalam dapur umum di berbagai wilayah di Indonesia dan membantu vaksinasi.
 
Pelatihan itu sendiri akan menghadirkan para narasumber yang akan memaparkan "best practices" layanan kesehatan di masa pandemi ini.
 
"Acara ini akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan. Sejumlah pembicara adalah beberapa dokter yang memiliki pengalaman di dalam perawatan pasien COVID-19 sehingga dapat memberikan best practices-nya. Peserta berasal dari lulusan SMK Kesehatan, Sekolah Perawat, bahkan para dokter di daerah-daerah juga ikut mendaftar," kata Hasto.

Di menyatakan kegiatan itu penting dilaksanakan karena berdasarkan data, Indonesia masih sangat kekurangan jumlah dan data pemerataan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
 
Padahal, di saat pandemi dengan meningkatnya jumlah pasien, Indonesia membutuhkan dengan segera para nakes yang berjuang di garda terdepan penanganan pandemi.

Baca juga: Kantor PDI Perjuangan di Lenteng Agung jadi gedung sekolah partai
 
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di tahun 2017, khususnya di luar Pulau Jawa, Indonesia defisit tenaga dokter. Jika di Asia memiliki rata-rata 1,2, Indonesia berada di angka 0,4.
 
"Berdasarkan data, kekurangan dokter sangat memprihatinkan di luar Pulau Jawa. Demikian juga terkait tenaga spesialis. Kita masih sangat kekurangan. Harapannya dengan pelatihan ini, Partai ikut memberi kontribusi riil dalam penanganan COVID-19," ucap Hasto.
 
Hasto menyebutkan agenda ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang terus memantau dan memberi arahan agar kader partai terus menghadirkan wajah kemanusiaan, turun di tengah rakyat dan membantu yang kesusahan serta membantu penanganan COVID-19.
 
"Sekali lagi disampaikan, kami meyakini tidak ada kata terlambat di dalam penanganan pandemi COVID-19. Perintah Ibu Mega agar seluruh kader terus membuka mata hati kemanusiaannya untuk membantu rakyat tanpa pandang bulu. Kobarkan semangat gotong royong untuk rakyat secara terus menerus," ujar Hasto.
 
Dalam situasi seperti ini, tambah dia, perlu mengedepankan jiwa kemanusiaan dan gotong royong daripada politik kekuasaan
 
"Dengan demikian persatuan seluruh elemen bangsa guna membantu rakyat ditempatkan di atas segalanya," ucap Hasto.
 
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu, mengatakan situasi pandemi COVID-19 saat ini menyadarkan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak asisten nakes.
 
Apalagi data menunjukkan bahwa rasio nakes dibanding jumlah penduduk Indonesia adalah nomor dua terendah se-Asia Tenggara.
 
"Saat ini, untuk yang paling mudah kita lihat adalah bagaimana kita butuh petugas sebagai asisten nakes untuk membantu penyuluhan, vaksinasi, dan swab. Ini penting supaya testing, tracing dan treatment bisa berjalan baik," kata Sri Rahayu.

Baca juga: Megawati instruksikan kader PDIP gotong royong bantu rakyat

Baca juga: Megawati perintahkan kader PDIP perkuat gerak kemanusiaan

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021