Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Asosiasi Game Indonesia untuk kembali mengadakan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) tahun ini untuk mendukung industri game lokal.

"Kami akan bekerja sama dengan ekosistem supaya game Indonesia tumbuh," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat jumpa pers virtual, Rabu.

IGDX pernah diselenggarakan pada 2019 lalu, ajang mempertemukan pelaku industri game lokal dengan yang global. Acara ini menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manunsia industri game Tanah Air sekaligus ruang pameran karya industri game lokal.

Baca juga: Industri game berpotensi dukung ekonomi kreatif Indonesia

Tahun ini, Kominfo merencanakan IDGX 2021 diadakan antara bulan Oktober sampai November, terdiri dari tiga program yaitu IGD Academy, IGDX Business dan IGDX Conference.

Kementerian merencanakan kegiatan ini akan dilakukan campuran secara dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline).

IGDX Academy berisi pelatihan dari mentor yang sudah berpengalaman di industri game, baik lokal maupun asing. Pendaftaran program ini dibuka sampai 2 Agustus.

Presiden Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, melihat pelatihan IGDX Academy akan berlangsung secara intensif bagi pengembang game tingkat mahir (advanced) maupun menengah (intermediate) agar kemampuan mereka berkembang, terutama untuk produk dan bisnis.

Baca juga: Industri gim alami kenaikan di tengah pandemi virus corona

Sementara pada IGDX Business, pengembang bisa bertemu dengan penerbit (publisher) game, studio game, pemerintah, pengembang asing sampai investor. Acara ini akan digelar secara online selama dua hari.

Terakhir, IGDX Conference berupa seminar dan lokakarya yang dilakukan secara online dan offline selama dua hari, pembicara berasal dari pemerintah, pelaku industri game lokal dan internasional, investor dan perwakilan sektor industri lainnya.

Kominfo mencatat perhelatan IGDX pada 2019 lalu menunjukkan minat terhadap industri game yang cukup tinggi.

Peserta acara pada 2019 lalu didominasi profesional (66,1 persen), sementara mahasiswa sebanyak 16,1 persen.

Baca juga: Kominfo pertimbangkan permintaan blokir PUBG

Baca juga: Kominfo, LIPI dan AGI luncurkan buku tentang industri game

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021