Jakarta (ANTARA) - Bursa saham Hong Kong berbalik naik pada Kamis, menghentikan penurunan selama empat sesi berturut-turut dan mengikuti kenaikan bursa regional karena bangkitnya saham-saham perusahaan konsumen dan keuangan, walaupun investor menyembunyikan kekhawatiran tentang kondisi pemulihan ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan, indeks Hang Seng naik 499,26 poin atau 1,83 persen pada 27.723,84, memangkas kerugiannya untuk minggu ini menjadi 1 persen. Indeks Hang Seng China Enterprises (HSCE) naik 1,79 persen menjadi 10.006,57.

Sub-indeks Hang Seng yang melacak sektor TI naik 2,26 persen, sektor keuangan berakhir 1,64 persen lebih tinggi dan sektor properti naik 1,84 persen. Saham energi naik 3,1 persen karena harga minyak mempertahankan sebagian besar kenaikan hari sebelumnya.

Sentimen di sektor properti meningkat setelah pengembang China Evergrande Group mengatakan telah menyelesaikan sengketa hukum dengan China Guangfa Bank dan bahwa kedua belah pihak akan memperdalam kerja sama bisnis, meredakan kekhawatiran investor yang memicu aksi jual selama tiga hari.

Saham Evergrande naik teratas di antara saham-H dengan kenaikan 7,87 persen, diikuti oleh Kuaishou Technology naik 6,93 persen dan Semiconductor Manufacturing International Corp naik 5,44 persen.

Volume perdagangan relatif tipis, dengan sekitar 1,63 miliar saham yang diperdagangkan di bursa Hang Seng, kira-kira 81,2 persen dari rata-rata pergerakan 30 hari pasar sebesar 2 miliar saham per hari.

Indeks saham utama di China, Shanghai Composite ditutup naik 0,34 persen pada 3.574,73 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 berakhir naik 0,15 persen.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang menguat 1,25 persen, sementara indeks Nikkei Jepang ditutup naik 0,58 persen.

Yuan ditransaksikan pada 6,4671 per dolar AS pada pukul 08:08 GMT, 0,02 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 6,4685.

Baca juga: Saham Hong Kong jatuh, tertekan peraturan ketat Beijing soal teknologi
Baca juga: Saham Hong Kong turun karena lonjakan virus memukul selera risiko
Baca juga: Saham Hong Kong jatuh, tertekan aturan yang memukul bisnis teknologi


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021