Untuk itu, Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi bagi industri di sektor pendidikan dalam negeri, khususnya TIK
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri dalam negeri siap memenuhi kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) karena telah mampu memproduksi sejumlah produk TIK antara lain komputer tablet, laptop, desktop, router, printer, hingga speaker.

"Untuk itu, Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi bagi industri di sektor pendidikan dalam negeri, khususnya TIK," kata Menperin dalam konferensi pers virtual tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada sektor pendidikan di Jakarta, Kamis.

Menperin menambahkan dukungan nyata diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada industri dalam negeri dengan memberi kesempatan produsen laptop dan produk TIK lainnya untuk memenuhi kebutuhan kementerian tersebut dengan nilai mencapai Rp3,345 triliun untuk tahun 2021 dan terus berlanjut untuk kebutuhan tahun-tahun berikutnya.

Hal itu, lanjut Menperin,  mendorong industri dalam negeri  tetap berproduksi di tengah situasi yang sulit karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Menperin: Pemerintah genjot penggunaan produk dalam negeri

Adapun produk TIK dalam negeri  yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) di atas 40 persen - sehingga memiliki syarat untuk wajib dibeli - yakni notebook ada 14 produk diproduksi oleh enam produsen, delapan produk di antaranya memiliki TKDN dan BMP di atas 40 persen.

Kemudian empat produk router yang memiliki sertifikat TKDN dan diproduksi oleh empat produsen, satu produk di antaranya memiliki TKDN dan BMP di atas 40 persen. Selanjutnya tiga desktop PC yang diproduksi oleh dua produsen, 61 produk komputer tablet yang diproduksi oleh 13 produsen, satu produk server yang diproduksi oleh satu produsen.

Menperin menyampaikan Kemenperin mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas produksi industri TIK yang berkelanjutan melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk-produk TIK serta bimbingan teknis bagi industri TIK dalam negeri.

Baca juga: Kemenperin pacu Tim P3DN maksimalkan penggunaan produk lokal

"Kemenperin juga mendorong para pelaku usaha industri TIK, khususnya laptop, yang saat ini baru dalam tahap perakitan produk laptop, untuk melakukan pendalaman struktur melalui investasi komponen dan melakukan Research and Development di dalam negeri," ujar Menperin Agus.

Menperin menambahkan sebagaimana diketahui kelangkaan chipset saat ini terjadi di seluruh dunia, bahkan hal tersebut juga berdampak kepada para produsen laptop di dalam negeri yang masih mengandalkan komponen impor.

"Sehingga, pemenuhan produk laptop untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk kebutuhan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi, menjadi terganggu pasokannya," kata Menperin

Oleh karena itu pemerintah dan pelaku usaha perlu mendorong dan memfasilitasi investasi komponen di dalam negeri.

Baca juga: Kemenperin dan pemda pacu peran IKM topang Program P3DN
 

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021