Tradisi berkurban di perayaan Idul Adha masih bisa ditunda asalkan tidak lewat dari tiga hari, dan ini sudah kami praktikan sejak Islam pertama kali masuk di desa kami
Ambon (ANTARA) - Penghulu atau pemangkut adat masjid tua Wapauwe di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku menunda pelaksanaan tradisi menyembelih kurban Idul Adha 1442 Hijriah.

"Kami sudah melaksanakan shalat Idul Adha tadi pagi, tapi penyembelihan kurban baru akan dilakukan besok hari Rabu  (21/7)," kata Penghulu Masjid Wapauwe  Yusuf Yehehet, di Kaitetu, Selasa.

"Tradisi berkurban pada perayaan Idul Adha masih bisa ditunda asalkan tidak lewat dari tiga hari, dan ini sudah kami praktikkan sejak Islam pertama kali masuk di desa kami," tambahnya.

Ia mengatakan tradisi menyembelih kurban Idul Adha 1442 Hijriah dilaksanakan pada 21 Juli 2021, sekitar pukul 08.00 WIT dan disemarakkan dengan pawai tarian hadrat oleh pemuda dan anak-anak Kaitetu mengiring proses mengarak kambing pertama yang akan disembelih.

Pawai hadrat mengarak dua ekor kambing kurban dengan cara digendong keliling kampung sebelum diantarkan ke masjid merupakan ritual wajib setiap perayaan Idul Adha di desa itu. Hewan kurban sedekah warga Kaitetu dalam istilah setempat disebut "kambing pamali".

Sebelum diarak, dua ekor "kambing pamali" dibedaki dan didandani dengan hiasan kalung bunga plumeria atau kamboja di tanduk dan lehernya, serta selempang kain putih melingkari tubuh.

Seekor kambing akan didandani di rumah Raja Kaitetu, dan seekor lainnya di didandani di rumah Soa Nukuhaly, yang dalam silsilah pemerintahan adat Negeri Kaitetu, merupakan rumah keturunan para penasihat raja.

Menurut Yusuf Yehehet ritual tradisi berkurban Idul Adha di Kaitetu cukup lama, dan terkadang berakhir sekitar satu atau dua jam menjelang shalat dzuhur, karena arak-arakan akan berhenti di setiap jalan-jalan kampung untuk menarikan hadrat sejenak, dan warga yang menyaksikan akan membagi-bagikan uang kepada anak-anak kecil yang ikut serta dalam rombongan.

Sedikitnya ada 11 ekor kambing dan empat ekor sapi yang akan dikurbankan. Kambing akan disembelih di Masjid Wapauwe dan Masjid Hena Lua, sedangkan sapi disembelih di halaman rumah Raja Kaitetu.

Kaitetu merupakan satu dari 11 kampung berpenduduk Muslim Sunni di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka telah melaksanakan shalat Idul Adha hari ini di Masjid Hena Lua, sekitar pukul 08.00 WIT.

Masjid tua Wapauwe yang dibangun oleh Perdana Jamilu dan Orang Kaya Alahahulu pada 1441 Masehi memiliki peranan penting dalam penentuan berbagai perayaan hari besar Islam di desa setempat, seperti penentuan Ramadhan, Idul Fitri, termasuk tradisi berkurban Idul Adha, demikian Yusuf Yehehet.


Baca juga: Takut gempa susulan, warga Kaitetu bermalam di Masjid kuno Wapauwe

Baca juga: Masjid Raya Al-Fatah Ambon terima hewan kurban dari DPRD Maluku

Baca juga: Pemprov targetkan pembangunan Masjid Raya tuntas 2021

 

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021