Bila anak terpapar penanganannya dapat dilaksanakan lebih dini dan lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meminta masyarakat tidak ragu melakukan tes COVID-19 pada anak yang bergejala.

"Hal ini turut memutus rantai penularan dengan mencegah transmisi ke orang sekitarnya. Bila anak terpapar penanganannya dapat dilaksanakan lebih dini dan lebih baik," ujar Dante dalam webinar memperingati Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) via daring dipantau di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Wamenkes minta RS isi platform digital maksimalkan distribusi oksigen

Untuk itu, ia juga meminta semua pihak untuk memperluas edukasi dan pendampingan keluarga untuk meningkatkan kemampuan melakukan isolasi mandiri pada anak yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Upaya untuk menekan COVID-19 dengan 3T (Testing, Tracing, Treatment) perlu dilakukan pada kelompok anak," ucapnya.

Dante juga menyampaikan, kementeriannya bekerja sama dengan Satgas Platform Telemedicine memberikan pelayanan konsultasi dan pengiriman obat gratis bagi pasien COVID-19 yang isolasi mandiri di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Wamenkes: Keterisian tempat tidur RS di Jakarta sudah mulai datar

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum 1 PP Kagama Budi Karya Sumadi mengatakan COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, dampaknya juga sampai mencabut hak anak dalam mendapatkan pendidikan hingga bermain.

"Unicef mengatakan bahwa anak-anak yang paling rentan terkena dampak COVID-19, baik bidang kesehatan, maupun sosial ekonomi," ujarnya.

Baca juga: Wamenkes: Angka kematian dapat dikontrol dengan pengobatan

Ia menambahkan anak merupakan bibit SDM di masa depan. SDM unggul merupakan salah satu faktor yang penting agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain.

"Oleh karena itu kita juga harus mengingat betapa pentingnya hak anak, dimana mereka membutuhkan lingkungannya sendiri, seperti tempat bermain dan hiburan yang selayaknya anak," katanya.

Baca juga: Kemenkes dorong "medical tourism" di Bali bantu devisa negara

Ia meminta agar apa yang dianjurkan selama pandemi untuk orang dewasa hendaknya juga diterapkan pada anak, yaitu menjaga tubuh dan pikiran sehat, patuh protokol kesehatan sehingga melindungi anak dari COVID-19.

"Upaya tersebut tentu saja membutuhkan kerja sama dari semua pihak, khususnya keluarga dalam memberikan pendidikan dan keahlian sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah," katanya.

Baca juga: Wamenkes apresiasi vaksinasi lansia di Bali capai 93 persen

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021