Jika satu wilayah kasus positig COVID-19 sangat tinggi, maka lebih baik shalat di rumah dan tidak perlu ke masjid atau di lapangan dengan mengumpulkan banyak orang
Jayapura (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua mengharapkan pelaksanaan Shalat Idul Adha 10 Zulhijah 1442 H/2021 M tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang ketat.

Ketua MUI Provinsi Papua Syaiful Al Payage di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya tetap bersikap fleksibel terhadap situasi terkini di masing-masing kabupaten dan kota.

"Jika satu wilayah kasus positig COVID-19 sangat tinggi, maka lebih baik shalat di rumah dan tidak perlu ke masjid atau di lapangan dengan mengumpulkan banyak orang," katanya.

Menurut Syaiful Al Payage jika suatu wilayah kasus COVID-19 rendah dan merupakan zona aman maka bisa dilaksanakan shalat Idul Adha.

"Saya mengimbau khusus untuk wilayah Papua bisa dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan, yakni pertama diharapkan tempat ibadahnya jangan membludak, harus dibatasi, berapa persen dari kapasitas masjid," ujarnya.

Dia menjelaskan jika hendak melaksanakan shalat, maka semua jamaah tinggal diatur jaraknya, yang penting tidak bersentuhan dan protokol kesehatan dikedepankan.

"MUI telah melakukan rapat terkait pelaksanaan shalat dan kami lihat di Papua bisa melaksanakannya namun dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Demikian pula halnya dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, sebaiknya tidak ada warga yang mengantri jadi nanti difokuskan pada beberapa titik pengantaran sehingga tidak menimbulkan pengumpulan massa, demikian  Syaiful Al Payage.

Baca juga: Papua harapkan kiprah MUI kawal akhlak bangsa

Baca juga: MUI Papua imbau warga tidak mudik, cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: Jamaah papua dari Tanah Suci ajak kiai-pendeta-pastor bersatu

Baca juga: Ketua MUI Papua menangis doakan ketenteraman Indonesia dari Tanah Suci

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021