Jakarta (ANTARA) - Huawei Indonesia memperkuat komitmennya dalam mendukung program "Satu Data Indonesia" sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terpadu demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Tujuan utama Satu Data Indonesia adalah memungkinkan terselenggaranya aksesibilitas data antar-instansi pemerintah serta mendorong transparansi dan akuntabilitas di dalam pemerintahan itu sendiri, kemudian memungkinkan terciptanya kebijakan yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan pelayanan publik.

Penyelenggaraan analitik yang intensif ini membutuhkan pemanfaatan teknologi-teknologi termutakhir dan canggih, seperti solusi berbasis cloud yang dikembangkan oleh Huawei.

"Merupakan kehormatan bagi Huawei Indonesia mendapatkan kepercayaan dari Dukcapil dan Kementerian Dalam Negeri untuk diperkenankan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan upaya-upaya penting yang berkontribusi terhadap kebijakan Satu Data Indonesia dan implementasi SPBE di Indonesia," kata President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development, Jason Zhang, dalam siaran pers, Kamis. 

"Implementasi SPBE akan membantu pemerintah untuk merampingkan proses birokrasi, menciptakan transparansi, dan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas layanan publik," tambah Jason.

Jason mengatakan bahwa Huawei sangat mendukung inisiatif pemerintah, dan optimistis transformasi digital di seluruh sektor akan terwujud. Huawei juga percaya kualitas SDM merupakan salah satu kunci kesuksesan yang tak kalah penting.

Baca juga: Huawei MetaPad T10 Kids Edition dibanderol Rp2 jutaan

Baca juga: Huawei ingin dorong pengurangan emisi karbon lewat solusi TIK


"Bersama Huawei Indonesia, Dukcapil sedang berfokus pada peningkatan kualitas SDM agar setiap teknologi termutakhir dapat dimanfaatkan sesuai potensinya," kata Jason.

Terkait dengan data yang terintegrasi yang menjadi pondasi terbangunnya sistem terpadu tersebut, Presiden Republik Indonesia menyampaikan bahwa data yang saat ini menjadi ‘the new oil’ dan memiliki nilai yang lebih dari harga minyak, validitasnya memainkan peran kunci dalam pembangunan dan pembuatan kebijakan nasional di era baru yang serba digital ini.

Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Satu Data Indonesia.

Ia mengatakan, sebagai Ketua Dewan Pengarah Satu Data Indonesia, Bappenas bertugas mengordinasikan pelaksanaan Satu Data Indonesia agar data tidak tumpang tindih dan tetap terjaga integritas dan metadatanya baik di tingkat pemerintahan pusat dan daerah.

Dalam masa pandemi COVID-19 ini, Suharso juga mengingatkan kembali pentingnya peran data dalam perumusan kebijakan untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Satu Data Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan Tata Kelola Data Pemerintah dengan tujuan untuk terwujudnya data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagipakaikan antar stakeholders," kata Suharso.

Suharso menjelaskan, data tersebut diharapkan menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan, misalnya saat membahas data kemiskinan yang berkaitan dengan data sebaran, kedalaman, dan keparahan kemiskinan secara statistik.

"Dengan adanya Satu Data Indonesia, kami berharap bisa menganalisa data spasialnya, di mana saja sebarannya, bagaimana interaksi antar wilayah. Kami juga bisa mengaitkan analisa data statistik dan spasial tersebut, dengan data keuangan negara, baik data APBN dan APBD," kata dia.

Ia menambahkan, semua jenis data tersebut, yaitu data statistik, data spasial, data keuangan negara, dan Big Data diharapkan bisa disediakan di portal Satu Data Indonesia.

"Semua upaya dalam Satu Data Indonesia kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholder tingkat Pemerintah Pusat maupun Daerah, serta pengawalan implementasinya secara nasional oleh Publik. Kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya Websummit Satu Data Indonesia dan e-Government oleh ABDI bersama stakeholders Kementerian, Dirjen Dukcapil, Direktur BRI Dr Indra Utoyo, Wakil Direktur BCA Armand Hartono, CEO Huawei Jacky Chen, NEC,” ujar Menteri Suharso

Dirjen Dukcapil Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, menekankan pentingnya Satu Data Indonesia karena data kependudukan yang mereka kelola merepresentasi dinamika dan tren demografis yang berperan penting sebagai pondasi bagi pemerintah dalam pembuatan kebijakan.

"Data kependudukan penting untuk perencanaan pembangunan nasional, pelayanan publik, alokasi anggaran, penegakan hukum dan wajib dilindungi untuk kepentingan kedaulatan data bangsa. Upaya menuju terwujudnya integrasi data seperti tertuang dalam kebijakan Satu Data Indonesia akan menjadi landasan bagi transformasi digital Indonesia di semua sektor dan tingkatan, termasuk di tingkat pemerintah," kata dia.

Ia menjelaskan, data kependudukan Dukcapil juga terhubung dengan sektor bisnis seperti e-commerce, asuransi, perbankan, pasar modal, telekomunikasi, dan pendidikan yang memerlukan verifikasi identitas pengguna melalui pengecekan silang dengan database.

"Selain itu kami juga membutuhkan para SDM yang terampil dalam menggunakan teknologi terkini, oleh karena itu dibutuhkan adanya koloborasi alih pengetahuan TIk dari beberapa institusi global antara lain seperti World Bank, Huawei, Unicef dan lain lain lainnya agar kita tidak tertinggal secara teknologi dibanding negara lainnya serta dapat mengimplementasi sistem e-government dengan sistem yang terbaik dan terdepan,” ujar Zudan.

Sejalan dengan itu, demi mempercepat implementasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan data terintegrasi Satu Data Indonesia, Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) menyelenggarakan Satu Data Indonesia WebSummit 2021 pada 6-8 Juli yang membahas Integritas, Inklusi dan Tata Kelola Data, serta Pemerintahan Digital (E-Government) untuk Pemulihan Ekonomi.

Penyelenggaraan analitik yang intensif itu membutuhkan pemanfaatan teknologi-teknologi termutakhir dan canggih, seperti solusi berbasis cloud yang dikembangkan oleh Huawei.

Jason menambahkan, "Huawei sangat mendukung gelaran-gelaran edukatif seperti Satu Data Indonesia WebSummit 2021, di mana berbagai pemangku kepentingan dapat berkumpul dan mendiskusikan ide-ide hebat untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dengan memanfaatkan kekuatan teknologi. Terima kasih kepada pihak ABDI yang telah menggelar acara ini dan kami siap menyambut diskusi-diskusi lanjutan bersama para pemangku kepentingan di masa mendatang.”

Baca juga: ITB apresiasi dukungan Huawei di bidang alih pengetahuan dan teknologi

Baca juga: Huawei Matepad 11 akan segera hadir, berikut spesifikasinya

Baca juga: Huawei sebut efisiensi AR dan 5G dorong ekosistem teknologi mutakhir

 

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021