Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) menegaskan pihaknya mendorong upaya naturalisasi guna meningkatkan daya saing tim nasional bola basket putra demi bisa tampil di Piala Dunia FIBA 2023.

Tak seperti Filipina dan Jepang yang langsung mendapat hak tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023, Indonesia dibebani target tersendiri untuk memperoleh hak tersebut.

Indonesia diharuskan mencapai setidaknya delapan besar saat mengikuti Piala FIBA Asia 2021, yang juga dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada bulan depan.

Guna memuluskan misi tersebut, Perbasi berupaya untuk melancarkan proses naturalisasi dua remaja asal Senegal yakni Dame Diagne dan Serigne Modou Kane yang sempat membela Indonesia Patriots dalam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021.

Baca juga: Timnas basket punya dua PR jelang FIBA Asia Cup 2021

"Kedua pemain asal Senegal ini murni kami ajukan naturalisasi untuk kepentingan timnas, bukan untuk klub. Maka PP Perbasi yang mengajukan naturalisasi mereka. Tujuan kami hanya satu, hanya ingin timnas berprestasi sesuai dengan harapan pecinta basket Indonesia," kata Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Nirmala meyakini proses naturalisasi pemain tidak berseberangan dengan Grand Design Olahraga Nasional yang tengah disusun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam mendongkrak prestasi olahraga Indonesia.

Jalur naturalisasi juga tidak mencerminkan bentuk ketidakpercayaan federasi terhadap kualitas pemain lokal. Menurut dia, para pemain Indonesia tetap menjadi tulang punggung timnas.

Akan tetapi, persaingan di level Asia dan dunia menurutnya sangat berbeda. Piala Dunia FIBA 2023 akan jauh lebih sulit karena para pesaing merupakan tim yang langganan bermain di piala dunia, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Australia, Argentina, dan Serbia.

"Jadi proses naturalisasi ini hanya demi kepentingan timnas. Demi membanggakan masyarakat Indonesia. Mereka dinaturalisasi untuk bermain di Piala FIBA Asia 2021 dan Piala Dunia FIBA 2023," katanya.

Baca juga: Timnas basket batal tampil di playoff kualifikasi FIBA Asia Cup 2021

Manajer timnas putra Maulana Fareza Tamrella menambahkan bahwa Diagne dan Kane dibidik menjadi bagian dari skuad timnas karena memiliki keunggulan. Dari segi usia, kedua pemain masih relatif muda dengan usia 16 tahun serta memiliki postur tubuh di atas rata-rata pebasket lokal hingga mencapai hampir dua meter.

Kedua pemain nantinya akan mengisi posisi center, yang menjadi kekurangan timnas saat ini.

Selain kedua pemain tersebut, PP Perbasi saat ini sedang berupaya mengurus pemain naturalisasi baru asal klub NBA Cleveland Calvaliers, Marques Bolden.

“Kami juga berharap bisa menaturalisasi Marques Bolden. Dia berpeluang main di NBA. Tentu akan menjadi kebanggaan bagi kita jika ada orang berpaspor WNI main di NBA," kata pria yang akrab disapa Mocha itu.

"Bolden hanya kami panggil untuk memperkuat timnas pada saat event FIBA. Selebihnya dia berkompetisi di NBA. Dengan masuknya mereka diharapkan bisa membantu timnas menembus peringkat delapan besar Asia agar bisa bermain di Piala Dunia FIBA 2023," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Perbasi kembali terapkan sistem degradasi jelang FIBA Asia Cup 2021
Baca juga: Timnas basket Indonesia diminta tak cepat puas demi FIBA Asia Cup 2021


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021