Kami belum menerima kabar terbaru tentang penyintas...Penyelamat di lapangan tengah bekerja keras dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Jakarta (ANTARA) - Tim penyelamat di Jepang menyisir timbunan lumpur, batu dan pecahan kayu  mencari 24 orang yang hilang pada Selasa (6/7) setelah hujan lebat memicu longsor besar di kota pantai Atami tiga hari lalu yang menewaskan empat orang.

Sejak pukul 06.00 waktu setempat, polisi, pemadam kebakaran dan tentara melanjutkan operasi pencarian yang dihentikan sementara pada Senin malam.

Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 pada Sabtu, dan waktu untuk menyelamatkan para penyintas yang tertimbun puing semakin menipis.

Baca juga: Jepang lanjutkan pencarian 20 orang hilang usai tanah longsor melanda
Baca juga: Hampir 40 dikhawatirkan tewas akibat banjir di Jepang


"Kami belum menerima kabar terbaru tentang penyintas...Penyelamat di lapangan tengah bekerja keras dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata juru bicara kota Atami Hiroki Onuma.

Operasi itu sangat bergantung pada para penyelamat yang bekerja dengan tangan. Penggunaan mesin berat dianggap terlalu berbahaya bagi penyintas yang mungkin masih hidup.

Atami, kota berpenduduk 36.000 jiwa, berjarak 90 km di barat daya Tokyo dan terkenal dengan resor mata air panasnya.

Longsor tersebut menjadi pengingat adanya bencana alam, termasuk gempa, gunung meletus dan tsunami, yang menimpa Jepang, di mana ibu kota Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas mulai 23 Juli.

Sumber: Reuters

Baca juga: Badai menyapu wilayah Jepang yang diguyur hujan lebat, satu meninggal
Baca juga: Longsor akibat hujan di Jepang sebabkan 3 orang tewas, 113 hilang

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021