Kediri (ANTARA) - Kelurahan Burengan, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar sayembara berhadiah total senilai Rp25 juta untuk RT di kelurahan itu dalam percepatan program vaksinasi COVID-19.

"Kami dorong warga agar semangat vaksinasi. Ini lombanya tingkat RT," kata Lurah Burengan Adi Sutrisno di Kediri, Sabtu.

Selain untuk percepatan program vaksinasi COVID-19, kegiatan ini juga dilakukan agar warga juga bersemangat untuk lebih menggiatkan lagi menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Warga juga diharapkan partisipasinya untuk ikut mencegah peredaran narkoba terutama di lingkungan ini.

Ia mengatakan, di Kelurahan Burengan, Kota Kediri tersebut, proses vaksinasi COVID-19 masih belum tuntas. Dimungkinkan masih sekitar 40 persen. Vaksinasi sudah dilakukan bertahap untuk warga pralansia serta warga yang sudah lanjut usia (lansia).

Baca juga: Saat tenaga medis curi-curi tidur di tengah gempuran pasien COVID-19

Baca juga: BPBD Kota Kediri beri paket mainan untuk anak-anak yang isolasi


Sedangkan untuk yang usia 18 tahun ke atas, di Kelurahan Burengan sudah dijadwalkan untuk vaksinasi. Pemkot Kediri telah membuka pendaftaran untuk vaksinasi COVID-19 bagi mereka yang usia 18 tahun ke atas, yang bisa daftar ke RT. Namun, untuk kelurahan lainnya, ia tidak mengetahui apakah juga ada sayembara yang sama atau tidak.

"Di Kelurahan Burengan itu jadwalnya tanggal 7 dan 8 Juli 2021. Lokasinya di puskesmas dan kelurahan. Ada 300 orang yang akan ikut vaksinasi dan itu dibagi dua lokasi tersebut," ujar dia.

Terkait dengan realisasi vaksinasi COVID-19 di Kelurahan Burengan, Adi mengatakan kemungkinan sekitar 40 persen yang merupakan warga pralanjut usia, lansia dan kelompok sasaran lainnya. Sementara itu, untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas, masih persiapan untuk vaksinasi.

Adi juga mengatakan, di Kelurahan Burengan, Kota Kediri ada beberapa warga yang isolasi mandiri karena terpapar COVID-19. Mereka tersebar di sejumlah lingkungan.

Pihaknya juga memutuskan untuk tidak melakukan micro lockdown, karena titik warga yang isolasi terpencar. Jika dilakukan micro lockdown, dimungkinkan akan kesulitan, sehingga yang dilakukan warga adalah isolasi mandiri.

Namun, dirinya menegaskan isolasi mandiri warga yang terpapar COVID-19 pun juga dilakukan dengan ketat. Warga bersangkutan harus tetap menjaga protokol kesehatan sehingga mencegah penyebaran COVID-19.

Untuk itu, ia tetap mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah penyebaran COVID-19.

Kota Kediri termasuk salah satu daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Pemkot Kediri menyediakan dua lokasi isolasi terpusat guna mendukung upaya menekan penularan COVID-19.

Dua lokasi itu antara lain gedung balai latihan kerja (BLK) serta GNI Kota Kediri. Tempat itu disiapkan untuk isolasi bagi pasien yang terpapar COVID-19 tanpa gejala atau OTG.

Di Kota Kediri, hingga Jumat (2/7) terdapat 1.593 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 136 orang yang masih dirawat, 1.301 orang sudah sembuh dan 156 orang telah meninggal dunia. (*)

Baca juga: RSUD Gambiran manfaatkan ruang kantin untuk perawatan pasien COVID-19

Baca juga: Wali Kota Kediri pastikan pasokan tabung oksigen mencukupi

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021