Medan (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sumatra Utara, memperketat pemeriksaan ulang kesehatan terhadap setiap jamaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci sebagai upaya mewaspadai penyakit berbahaya dan menular.

"Tujuan pemeriksaan kesehatan ulang tersebut untuk mengetahui dan mencegah adanya penyakit berbahaya dan bisa menularkannya kepada orang lain," kata Humas PPIH Debarkasi Medan, Sazli Nasution di Medan, Selasa.

Ia mengatakan, beberapa penyakit berbahaya dan menular sangat rawan diidap oleh mereka baru kembali dari Tanah Suci Mekkah dan berkumpul dengan banyak orang sehingga rentan mengidap penyakit seperti H1N1 (flu babi) dan penyakit berbahaya lainnya.

Proses pemeriksaan diawali sejak mereka tiba di asrama haji, setiap orang disensor dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh untuk mengecek tinggi suhu tubuh masing-masing orang.

"Jika ada salah satu dari jemaah suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius maka patut dicurigai dan langkah yang dilakukan adalah membawa ke poliklinik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, tetapi sejauh ini belum ada ditemukan jemaah yang suhu tubuhnya di atas batas normal," katanya.

Langkah yang dilakukan itu hanya merupakan langkah awal dan setiap orang dari jemaah diminta proaktif untuk memeriksakan kondisi kesehatan selama beberapa hari setelah tiba di daerah masing-masing.

"Pemeriksaan yang kami lakukan hanya langkah awal pencegahan, selanjutnya dituntut kesadaran jemaah untuk memeriksakan kondisi kesehatannya setelah tiba di daerah masing-masing," katanya.

Dia mengimbau, setiap para jemaah berobat ke Puskesmas terdekat apabila sakit atau mengalami gejala penyakit tertentu guna terhindar dari penyakit yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Departemen Agama Sumatera Utara, Abdul Rahman Harahap, menambahkan, begitu tiba di Bandara Polonia Medan setiap orang dari jemaah haji itu akan diangkut dengan bus menuju Asrama Haji Medan dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum mereka pulang ke daerahnya masing-masing.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009