Terdapat empat dari 11 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan penurunan harga komoditas cabai merah dan cabai rawit serta bawang merah menjadi pemicu terjadinya deflasi pada Juni 2021 sebesar 0,16 persen.

“Penyebabnya adalah karena terjadinya penurunan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Komoditas tersebut masuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, yang mengalami deflasi sebesar 0,71 persen dengan andil 0,18 persen terhadap deflasi Juni 2021.

Deflasi turut terjadi pada tiga kelompok pengeluaran lainnya yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen dengan andil 0,01 persen serta transportasi sebesar 0,35 persen dengan andil 0,04.

Deflasi pada kelompok pengeluaran transportasi disebabkan karena terjadinya penurunan tarif angkutan udara dan angkutan antarkota serta tarif angkutan kereta api.

Baca juga: BPS catat deflasi 0,16 persen pada Juni 2021

Kemudian deflasi juga terjadi pada kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, dan relatif tidak memberikan andil terhadap deflasi Juni 2021.

“Terdapat empat dari 11 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi,” ujarnya.

Meski demikian Margo menuturkan terdapat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga sehingga menghambat laju deflasi seperti telur ayam ras dan bayam.

Dari 90 kota IHK, sebanyak 56 kota menyumbang deflasi dan hanya sebanyak 34 kota yang mengalami inflasi pada Juni 2021.

Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang 0,01 persen.

Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani naik 0,19 persen pada Juni 2021

Deflasi di Kupang terjadi karena adanya penurunan harga kangkung dengan andil 0,2 persen, penurunan tarif angkutan udara dengan 0,14 persen dan penurunan harga tomat dengan andil 0,13 persen.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Pekanbaru dan Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.

Inflasi di Singkawang disebabkan adanya kenaikan harga daging babi dengan andil 0,51 persen, kenaikan harga komoditas tahu mentah dengan andil 0,19 persen, dan kenaikan harga daging ayam ras dengan andil 0,18 persen.

Dengan terjadinya deflasi ini maka inflasi tahun kalender Juni 2021 terhadap Desember 2020 mencapai 0,74 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,33 persen.

Baca juga: Penurunan harga cabai dorong deflasi di Kepri

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021