Setelah puja-puji akan ada kritik dan keduanya harus diterima sama baiknya
Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah mengaku menerima semua kritikan yang dialamatkan kepadanya dengan lapang dada, karena sebagai kepala daerah, kritik menjadi hal yang biasa yang harus selalu diterima demi memacu untuk terus bekerja dengan lebih baik dari waktu ke waktu.

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB saat menghadiri launching buku "Seni Berpikir dan Bekerja ala Bang Zul Mendayung Menenangkan Badai" karya Kepala Dinas Sosial NTB H Ahsanul Khalik, di Mataram, Selasa, menyatakan puja-puji ketika orang ada jabatan itu biasa.

"Setelah puja-puji akan ada kritik dan keduanya harus diterima sama baiknya," ujarnya.

Zulkieflimansyah menyatakan, mendapatkan pujian ketika seseorang memiliki jabatan merupakan hal yang lumrah. Yang menjadi tantangan adalah apakah pujian tersebut dapat bertahan meski orang tersebut sudah tidak menjabat lagi. Dalam artian, orang tersebut mampu meninggalkan rekam jejak yang membanggakan selama masa kerjanya.

"Begitu juga dengan kritik, sebagai kepala daerah, kritik menjadi hal yang biasa yang harus selalu diterima. Demi memacu untuk terus bekerja dengan lebih baik dari waktu ke waktu," katanya lagi.

Sedangkan Rektor Universitas Islam Nasional (UIN) Mataram Prof H Mutawali mengatakan biasanya buku biografi pejabat seringkali berisi grolifikasi terhadap kebijakan-kebijakan pejabat, namun buku karya Kepala Dinas Sosial NTB yang merupakan hasil disertasinya tersebut isinya berimbang.

"Sangat inspiring. Kalau bisa diterjemahkan bahasa Inggris atau Arab. agar mendunia. Jika banyak yang tahu tentang pemimpinnya akan banyak investor yang melirik," ujar Rektor.

Kepala Dinas Sosial NTB H Ahsanul Khalik selaku penulis buku menambahkan, ada banyak perbedaan kebijakan antara pemimpin yang satu dengan pemimpin yang lainnya. Namun perbedaan ini ditulis tidak bermaksud untuk membandingkan, tetapi dihajatkan untuk menjadi pembelajaran bagi generasi selanjutnya.
Baca juga: Gubernur Bali: Birokrasi jangan alergi dengan kritik
Baca juga: Kritik jalan rusak, mahasiswa lumpuri plang nama gubernur

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021