Mukomuko (ANTARA) - Ikatan Bidan Indonesia (IB) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan instansi terkait memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi (Alkon) gratis secara serentak bagi sebanyak 1.064 aseptor baru dan aktif di daerah ini.

“Dalam rangka HUT ke-70 IBI, kami bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak setempat memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi serentak di 17 puskesmas pada hari ini,” Kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Mukomuko Meilan di Mukomuko, Kamis, alam keterangannya terkait Hari Bidan Nasional yang jatuh pada 24 Juni.

Kegiatan pemberian pelayanan pemasangan alat kontrasepsi gratis secara serentak bagi aseptor baru maupun aktif di daerah ini diberikan juga dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) di daerah ini.

Ia mengatakan, petugas dari IBI yang sudah terlatih dan bersertifikasi akan akan melakukan pemasangan alat kontrasepsi bagi aseptor baru maupun aseptor aktif di daerah ini.

Kemudian kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-70 IBI untuk tingkat kabupaten sebelumnya yakni memberikan pelayanan pemeriksaan USG gratis bagi ibu hamil yang tersebar di empat desa terpencil di daerah ini.

Ia mengatakan, terkait dengan teknis kegiatan pemberian pelayanan pemasangan alat kontrasepsi bagi aseptor di 17 puskesmas di daerah ini tetap protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

Masyarakat yang akan menjadi peserta atau aseptor KB sudah didatan terlebih dahulu, berbeda dengan teknis kegiatan pemasangan alat kontrasepsi pada masa normal tidak perlu pendataan terlebih dahulu.

Selanjutnya, katanya, bidan yang tersebar di 17 puskesmas di daerah ini sebagai tenaga teknis yang akan melakukan pemasangan alat kontrasepsi bagi aseptor baru dan aseptor aktif KB dan PLKB bertugas mencari pasiennya.

​​​​​​Baca juga: Bidan berperan besar dalam penurunan angka kematian ibu-bayi
Baca juga: Moeldoko: Dukung peningkatan kompetensi dan profesionalisme bidan
Baca juga: WHO sebut Asia Tenggara butuh 1,9 juta perawat dan bidan

 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021