Banyuwangi (ANTARA) - Personel Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL bersama Korps Marinir Amerikat Serikat mengakhiri latihan perang bersama dengan melepas tukik di perairan Pantai Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Pelepasan tukik itu dilaksanakan setelah prajurit Marinir kedua negara mengikuti upacara penutupan latihan bersama bersandi Reconex 21-II. Upacara penutupan dipimpin Komandan Komando Latih Korps Marinir TNI AL, Kolonel Marinir I Made Sukada, mewakili Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono.

Baca juga: Korps Marinir Indonesia dan Amerika gelar latihan bersama

Penutupan latihan bersama prajurit khusus itu dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir TNI AL 7 Lampon, Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Supriyono mengatakan, pelepasan tukik dari penangkarannya di Taman Nasional Metu Betiri itu merupakan bentuk kepedulian Marinir pada upaya pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah laut dan pantai.

Baca juga: Latihan bersama marinir Indonesia-AS di Situbondo

"Karena itu, selain melepas tukik, kami juga menanam bibit pohon kelapa yang juga merupakan upaya pelestarian lingkungan," kata perwira yang sehari-hari menjabat sebagai komandan Batalion Intai Amfibi Marinir 2 ini.

Sementara itu, amanat tertulis Suhartono yang dia bacakan mengatakan, kurang lebih 15 hari, seluruh peserta latihan telah mengikuti latihan bersama Reconex 21-II di Puslatpurmar 5 Baluran di Kabupaten Situbondo dan Puslatpurmar 7 Lampon di Kabupaten Banyuwangi.

Suhartono -dalam sambutan tertulis itu- mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta latihan karena selama kegiatan berlangsung seluruh peserta tetap menerapkan standar operasi dan prosedur serta protokol kesehatan yang ketat dalam penangganan Covid-19, sehingga secara umum pelaksanaan latihan berjalan dengan aman dan lancar.

Baca juga: Marinir TNI AL dan Kerajaan Thailand latihan bersama

Ia juga menyampaikan bahwa Latma Reconex 21-II dilaksanakan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan Satuan Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan USMC Reconnaissance Unit melalui latihan teknis dan taktis serta latihan satuan tingkat peleton dengan fokus pada operasi amfibi. 

Di ASEAN, cuma tiga negara yang memiliki Korps Marinir, yaitu Indonesia, Kerajaan Thailand, dan Filipina. 

Selain itu, katanya, latihan diselenggarakan untuk mempererat hubungan persaudaraan antarpasukan dari kedua negara, sehingga kerja sama bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat terus berlanjut dan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.

Baca juga: 1.300 prajurit Marinir TNI AL latihan perang di Situbondo

“Pengalaman dan pelajaran yang telah diperoleh dari latihan bersama ini, agar dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan evaluasi sekaligus sumber informasi dalam menciptakan ide baru, inovasi dan kreativitas yang mengarah kepada perbaikan dan kemajuan pada upaya peningkatan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dalam rangka mendukung tugas Korps Marinir," kata Suhartono dalam sambutan itu.

Pada kesempatan dia memberikan apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat sehubungan dengan kerja sama dan perencanaan latihan bersama ini.

Baca juga: Marinir Indonesia-AS latihan bersama di Situbondo

Selesai pelaksanaan upacara penutupan, dilanjutkan penanaman pohon kelapa di sekitar Puslatpurmar 7 Lampon dan pelepasan anak penyu atau tukik ke laut.

Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021