Investor saat ini menunggu keputusan kebijakan The Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral di masa depan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup melemah menjelang dimulainya pertemuan The Fed pada Selasa malam ini.

Rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.225 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.203 per dolar AS.

"Investor saat ini menunggu keputusan kebijakan The Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral di masa depan," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Bank sentral AS memulai pertemuan pada malam nanti dengan latar belakang inflasi yang meningkat tajam karena ekonomi negara itu membuat pemulihan yang solid.

Gubernur The Fed Jerome Powell dan kolega bersikeras bahwa tekanan inflasi akan bersifat sementara dan pengaturan moneter yang sangat mudah akan tetap berlaku untuk beberapa waktu mendatang.

Namun, pelaku pasar waspada terhadap setiap perubahan dengan potensi diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini masih berada di level 90-an tepatnya di posisi 90,522.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,485 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,501 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.208 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.208 per dolar AS hingga Rp14.248 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.244 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.222 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi melemah, dibayangi pengetatan Fed dan lonjakan COVID
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup melemah jelang rilis neraca perdagangan Mei
Baca juga: Pasar konsolidasi, rupiah awal pekan berpotensi melemah

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021