Uji coba, yang melibatkan 1.315 partisipan, berlangsung sejak Januari di 13 negara, seperti di Korea Selatan, Amerika Serikat, Spanyol dan Rumania, kata Celltrion melalui pernyataan.
Pengobatan itu memperlambat gejala COVID-19 parah di lebih dari 70 persen pasien, termasuk kelompok berisiko tinggi dengan riwayat penyakit. Pengobatan itu juga mempercepat masa penyembuhan hingga 4,9 hari, menurut perusahaan.
Pada Februari Korea Selatan, yang memberikan persetujuan bersyarat untuk pengobatan antibodi, menjadikannya pengobatan COVID-19 buatan dalam negeri pertama yang mengantongi izin seperti itu. Pihak perusahaan mengaku akan mengupayakan otorisasi penuh berdasarkan hasil uji coba.
Saham Celltrion melonjak 5,6 persen pada perdagangan Senin pagi, dibanding dengan penurunan 0,3 persen di pasar yang lebih luas.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU: AstraZeneca punya profile risiko-manfaat baik di atas usia 60
Baca juga: Komisioner HAM PBB peringatkan peningkatan kekerasan di Myanmar
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021