Jakarta (ANTARA) - Para pegiat aksara bersama Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan segera mengajukan aksara Sunda dan aksara Jawa untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Standardisasi akan diajukan setelah PANDI dan para pegiat aksara menyepakati standardisasi fon, papan ketik, dan transliterasi dalam Simposium Digitalisasi Aksara Sunda di Kota Bogor, Jawa Barat baru-baru ini.

"Ini (standardisasi) akan kita ajukan kepada BSN dalam waktu dekat," kata Chief Registry Officer PANDI, Mohamad Shidiq Purnama, mengenai standardisasi aksara Sunda dan Jawa dalam serangkaian program digitalisasi aksara untuk melestarikan budaya Nusantara, dalam pernyataan pers, dikutip Kamis.

Baca juga: PANDI gelar simposium aksara Sunda di HUT Bogor

Baca juga: Digitalisasi aksara nusantara ikhtiar lestarikan budaya


Menurut Shidiq, setelah melalui diskusi panjang selama simposium berlangsung, akhirnya PANDI bersama pegiat aksara Sunda, akademisi, dan seluruh stakeholder yang terlibat dapat menyepakati standar papan ketik, fon, dan transliterasi aksara Sunda.

Selanjutnya, Shidiq mengatakan bahwa besar kemungkinan pengajuan standardisasi aksara Sunda dan aksara Jawa kepada BSN akan dilakukan secara bersamaan. Standar aksara Jawa pembahasannya telah rampungkan pada Kongres Aksara Jawa di Jogja beberapa bulan lalu.

"Hari ini kita juga sudah mendapatkan hasil standardisasi aksara Sunda melalui kegiatan simposium. Oleh karena itu, kami optimis bisa mendaftarkan standardisasi aksara Jawa dan aksara Sunda ke BSN secara bersamaan," Shidiq menjelaskan.

Dalam hal pendaftaran standarisasi kepada BSN, Ratih Ayu selaku staf PANDI yang mengawal kegiatan tersebut menjelaskan beberapa hal terkait proses pendaftaran yang sedang diupayakan saat ini.

"Kami dari PANDI mencoba memasifkan penggunaan aksara dengan mendigitalisasikan aksara Nusantara, sehingga itu bisa menjadi bukti untuk menaikkan status di UNICODE. Ada beberapa proses yang mesti dilalui, salah satunya memperoleh SNI dan selanjutnya ISO. Transliterasi, fon, dan papan ketik yang standar menjadi syarat dalam pengajuan tersebut,” tutur Ayu.

Agar memperoleh SNI untuk fon, papan ketik, dan transliterasi pada beberapa aksara, PANDI bekerjasama dengan BSN. Saat ini yang sudah dikerjakan adalah aksara Jawa dan akan segera menyusun dokumen aksara Sunda setelah kegiatan simposium.

"Setelah aksara Jawa, selanjutnya kami sedang mengupayakan aksara Sunda kepada BSN. Keduanya akan dikerjakan secara paralel agar segera mendapatkan SNI terkait dengan transliterasi, fon, dan papan ketik. Kami juga tengah mengupayakan bekerjasama dengan Kemenko PMK supaya mendukung kegiatan Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN)," kata Ayu menambahkan.

Baca juga: Jabar dukung PANDI digitalkan aksara Sunda

Baca juga: PANDI dan Rancage siapkan banyak lomba sambut Hari Bahasa Ibu

Baca juga: PANDI akan dirikan Museum Aksara Nusantara

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021