Proses penerimaan mahasiswa baru akan dilakukan langsung oleh Pemkab Mempawah dan industri terkait.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, terkait kerja sama penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan setara Diploma I vokasi industri, yang melibatkan SMK-SMTI Pontianak dan Politeknik ATI Makassar.

“Penandatanganan nota kesepahaman ini memulai kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Pemkab Mempawah untuk pengembangan SDM industri berkualitas melalui pendidikan vokasi,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan, Senin.

Ia menjelaskan Program Setara D1 tersebut diselenggarakan selama satu tahun, dengan memiliki dua program studi, yaitu Teknik Perawatan Mesin Industri dan Teknik Kimia Proses Industri yang masing-masing memiliki 30 mahasiswa.

“Proses penerimaan mahasiswa baru akan dilakukan langsung oleh Pemkab Mempawah dan industri terkait,” kata Arus melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Pacu mutu vokasi industri, Astra Honda gelar kontes kreativitas guru

Kegiatan pembelajaran Program D1 ini, lanjutnya, akan didukung juga oleh dosen Politeknik ATI Makassar serta turut melibatkan praktisi dan tim pengajar dari industri. Lulusannya pun akan langsung diserap kerja oleh sembilan mitra industri.

Menurut Arus, upaya tersebut merupakan wujud nyata pelaksanaan program link and match dengan industri yang bersifat tailor made, yakni sesuai dengan kebutuhan industri.

“Selain untuk mendukung pengembangan industri nasional secara berkelanjutan, tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor industri, khususnya di wilayah Kabupaten Mempawah dalam rangka percepatan pencapaian visi dan misi Pemkab Mempawah,” ujarnya.

Baca juga: Pacu investasi, Kemenperin perkuat daya saing industri nasional

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Iken Retnowulan menambahkan pada pihaknya telah memfasilitasi 18 kelas Program Setara D1 yang telah melibatkan hingga 607 mahasiswa di 10 provinsi dan 12 kabupaten/kota.

“Di tahun 2021 ini, BPSDMI berkomitmen untuk meneruskan pembukaan Program Setara D1 di berbagai wilayah Indonesia dan terus mendorong partisipasi BUMN dan perusahaan industri dalam pelaksanaannya,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Barat merupakan daerah penghasil bauksit, sumber daya alam yang dinilai lebih bagi perekonomian nasional dan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang yang tinggi hingga naik 21,92 persenpada 2019 lalu.

“Pertumbuhan sektor industri di wilayah Mempawah juga terus meningkat setelah berdirinya Pelabuhan Kijing Internasional yang turut mendorong masuknya perusahaan-perusahaan industri ke Mempawah,” kata Iken.

Tingginya pertumbuhan perusahaan-perusahaan industri di Mempawah juga berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di daerah tersebut. Menurut Data Kebutuhan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah, total kebutuhan tenaga kerja industri hingga tiga tahun ke depan diperkirakan mencapai 457 orang.

“Pembukaan Program Setara D1 hasil kerja sama BPSDMI dan Pemkab Mempawah ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan industri dan siap langsung kerja di industri sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja yang semakin meningkat setiap tahun,” kata Iken.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021