Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat mengajak para pengusaha untuk berkontribusi dalam revitalisasi Sungai Citarum untuk meminimalisasi bencana seperti banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Solokan Jeruk.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan revitalisasi anak Sungai Citarum merupakan salah satu prioritas dalam program 99 hari kerjanya. Rencananya revitalisasi itu akan dilakukan sepanjang 10 kilometer.

"JIka ada perusahaan yang membantu alhamdulillah, berarti ada kepedulian. Jika ada perusahaan yang tidak berkontribusi, saya selaku bupati akan mengambil langkah-langkah," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Baca juga: Tiga individu berang-berang dilepasliarkan di Sungai Ciliwung

Menurutnya revitalisasi itu harus dilakukan agar kejadian di Sungai Cisunggalah, Kecamatan Solokan Jeruk, tidak terulang kembali. Akibat bantaran sungai yang belum tertata, debit air yang tinggi menyebabkan tanggul jebol hingga banjir bandang terjadi pada Rabu (3/6) dini hari.

"Ini pernah kejadian tempo hari di Kecamatan Kertasari. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa kewenangan wilayah sungai ada di bawah BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Namun tidak semua sungai bisa dikendalikan BBWS. Kalau itu dibiarkan lama, masyarakat tetap akan mengembalikan ke pemerintah daerah," kata Dadang.

Untuk itu, Dadang juga bakal memaksimalkan anggaran yang tersedia untuk revitalisasi anak Sungai Citarum guna mengurangi risiko terjadi peristiwa serupa. Namun kebutuhan anggaran dari APBD masih belum tercukupi.

"APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita eksisting, sudah berjalan tahun 2021 ini, sehingga belum bisa mengotak-atik anggaran yang sifatnya berlebihan. Untuk revitalisasi 10 km anak sungai, kita sudah anggarkan 1,1 miliar, sementara jumlah kebutuhan total kurang lebih sekitar 7 sampai 10 miliar," katanya.

Adapun ia menyampaikan kepada para pengusaha bahwa dirinya bekerja untuk kemaslahatan rakyat. Maka ia berharap para pengusaha akan memberikan bantuan secara sukarela dan tanpa paksaan.

"Pada dasarnya para pengusaha juga respon melakukan kegiatan normalisasi sungai dengan sistem swakelola atau swadaya. Tentu nanti akan kita tindaklanjuti dengan regulasi-regulasi yang lebih bermanfaat untuk masyarakat," kata dia.

Baca juga: Pj Gubernur Kalsel: Integrasikan penataan Sungai Martapura
Baca juga: Garut tertarik kelola sungai jadi destinasi wisata seperti Yogyakarta
Baca juga: Bupati Bandung sebut banjir akibat terhambatnya normalisasi sungai

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021