Kami mencoba mengembangkan (komunitas anggur)
Jakarta (ANTARA) - Aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menanam sayur dan cabai dengan metode Yumina di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukapura, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS).

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kota Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di 28 lokasi yang tersebar di enam kecamatan di Jakarta Utara, namun pusatnya ada di BPP Sukapura.

"Memperingati HLHS pada 5 Juni, kebetulan pada hari ini kami ada di 28 lokasi yang tersebar di enam Kecamatan. Namun, kami pusatkan di BPP Sukapura karena ini adalah lokasi percontohan tanaman yang ada di Jakarta," kata Unang saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan tanam serentak dan tebar ikan secara Yumina di BPP Sukapura, Jumat.

Unang menjelaskan, 6.000 ekor ikan terdiri dari 3.000 ekor bibit ikan lele dan 3.000 ekor bibit ikan nila. Sementara tanaman sayur dan cabai yang digunakan adalah cabai rawit merah, sawi dan kangkung.

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup, Pemkot Jakpus tebar 10.000 benih ikan

Selain menanam sayur dan cabai, dalam kegiatan juga turut ditanam mangga dan anggur.

Unang menyampaikan bahwa di Jakarta Utara terdapat komunitas budidaya tanaman anggur yang akan coba dikembangkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara di Cilincing.

"Kami mencoba mengembangkan (komunitas anggur). Kalau ini berhasil, alhamdulillah itu suatu hal yang menarik. Karena arahan bapak Wali Kota di enam wilayah Kecamatan untuk pengembangan tanaman anggur," kata Kasudin KPKP tersebut.

Yumina-Bumina merupakan singkatan atau istilah populer untuk kegiatan budidaya tanaman yang memadukan antara sayuran (Yu) dan Buah (Bu) dengan ikan (Mina).

Baca juga: Jakarta Timur gelar tanam serentak peringati Hari Lingkungan Hidup
 
Tanaman cabai rawit merah di atas kolam yang berisi bibit ikan lele dan nila di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukapura di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (4/6/2021). ANTARA/Abdu Faisal

Budidaya tanaman dengan metode Yumina-Bumina memiliki sejumlah keuntungan di antaranya yaitu pemanfaatan lahan pekarangan yang sempit. Selain itu, dalam satu lahan yang sama bisa menghasilkan dua jenis komoditas yaitu tanaman dan ikan.

Selain itu, metode tersebut juga dapat menghemat penggunaan pupuk karena air yang digunakan untuk mengairi tanaman tersebut sendiri merupakan air yang mengandung pupuk organik yang berasal dari kotoran ikan yang bersirkulasi dalam air.
Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Pemerintah Kota Jakarta Utara mengikuti kegiatan penyuluhan budidaya dengan metode Yumina usai menebar bibit ikan lele dan nila di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukapura di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (4/6/2021). ANTARA/Abdu Faisal


Adapun sebanyak 34 orang ASN mengikuti kegiatan di BPP Sukapura yang memiliki luas lahan 2,04 hektare, sehingga protokol kesehatan, misalnya menjaga jarak, memakai masker, dan mencegah kerumunan, lebih mudah diterapkan.

Sedangkan total ASN secara keseluruhan di 28 lokasi yang menggelar kegiatan serupa di enam Kecamatan se-Jakarta Utara sebanyak 179 orang.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Kodim Jaksel bersihkan lingkungan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021