Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya menawarkan konsep koalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dengan sebutan Poros Harapan Baru, karena kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemik COVID-19.

"Kalau bicara soal poros, apapun jenis poros-nya, PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kami ingin ke depan ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemik, memberikan solusi di atas semua krisis," kata Jazilul Fawaid atau Gus Jazil di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, pasca-pandemik COVID-19, Indonesia mengalami berbagai krisis seperti kesehatan dan ekonomi yang membutuhkan penanganan dan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa. Karena itu menurut dia, mengapa perlu ada harapan baru bagi masyarakat.

"Kalau soal figur capres-nya siapa, nanti kita bahas bersama partai koalisi. Kalau parpol A sepakat, parpol B sepakat, jadi itu," ujarnya.

Selain itu menurut Gus Jazil, saat ini PKB juga sudah memulai langkah pemenangan menghadapi Pemilu 2024, terutama bagaimana partai-nya bisa menambah perolehan kursi di legislatif.

"PKB sudah jalan dengan cara kami. Tapi kalau yang dimaksud jalan itu harus pasang baliho dan lainnya, kami belum, Pilpres ini masih jauh," katanya.

Baca juga: Pengamat sebut PDIP inginkan pilpres dua pasang calon punya plus minus

Baca juga: Ridwan Kamil kedepankan politik "tahu diri" terkait urusan Pilpres


Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan, PKB memiliki pengalaman panjang di pemerintahan karena sejak era reformasi selalu berada dalam pemerintahan atau di pihak yang menang.

Namun menurut dia, terkait Pemilu 2024 yaitu Pilpres dan Pileg digelar bersamaan maka PKB juga punya kepentingan untuk mendapatkan efek ekor jas atau "coat-tail effect" dalam pencapresan bagi perolehan suara partai.

"Para kader PKB di bawah juga mendesak agar PKB mengusung capres sendiri karena lembaga-lembaga survei ini mulai ribut, kemudian jadi pemberitaan maka kader di bawah juga mulai ramai padahal sebenarnya parpol masih adem ayem," ujarnya.

Gus Jazil mengatakan PKB saat ini fokus agar bagaimana di Pileg 2024 bisa mendapatkan tambahan suara sehingga terkait siapa capres yang diusung partai-nya, itu juga satu variabel.

Menurut dia, variabel elektablitas hanya satu variabel kecil dari orang untuk menjadi calon presiden karena masih ada variabel waktu yang cukup panjang.

"Yang jelas PKB sudah fokus dan sudah tahu siapa yang akan menang nanti, sudah ada di kantong dengan informasi ‘langit’ karena kalau di PKB ada variabel spiritual, variabel X, itu yang tidak dibaca oleh lembaga survei," tutur-nya.

Baca juga: Pengamat: Potensi Ganjar dijagokan parpol lain sangat terbuka

Baca juga: Pengamat nilai pasangan Airlangga-Khofifah kuat pada Pilpres 2024


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021