PKB tidak bisa sendiri mengusung Gus AMI sebagai capres karena keterbatasan suara partai tersebut.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan banyak desakan dari kalangan kader dan sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah agar partainya mengusung Muhaimin Iskandar (Gus AMI) pada Pilpres 2024.

"Banyak desakan kepada Ketua Umum PKB Gus AMI, dan desakan itu karena beliau dianggap satu-satunya representasi tokoh dari NU," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Sampai saat ini, PKB terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk menyamakan pandangan agar bisa menjalin koalisi.

Hal itu, menurut dia, karena PKB tidak bisa sendiri mengusung Gus AMI sebagai capres karena keterbatasan suara partainya.

"Harus memenuhi syarat administratif 20 persen suara dan PKB memiliki 10 persen suara. Tentu sesuai dengan visi yang diusung PKB selama ini," ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR mengapresiasi gencatan senjata Palestina-Israel

Sebelumnya, Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) melakukan polling pendahuluan bakal calon presiden (capres) dan menempatkan empat nama yang bersaing ketat sebagai kandidat capres potensial.

Terdapat 14 nama yang diikutsertakan dalam polling tersebut, seperti Abdul Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Moeldoko, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Tito Karnavian, dan Tri Risma Harini.

Dari 14 nama yang masuk polling pendahuluan capres 2024, ada empat nama elite nasional yang bersaing ketat. Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar 15,9 persen, Ketua Umum Partai Demokrat AHY 29,2 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,9 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 19,5 persen.

Baca juga: Gus AMI bertemu Puan Maharani jalin silaturahmi kebangsaan

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021