Kami tidak akan pernah melupakan 96 korban
Jakarta (ANTARA) - Liverpool mengungkapkan kekecewaan mereka atas perkembangan terbaru persidangan Tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 suporter mereka pada 15 April 1989 silam.

Pada Rabu, pengadilan terhadap dua mantan petugas polisi Yorkshire Selatan dan seorang pengacara yang bekerja dengan kepolisian setelah Tragedi Hillsborough ditutup.

Mantan Kepala Inspektur Donald Denton, mantan Kepala Inspektur Detektif Alan Foster dan Peter Metcalf sebagai tersangka menyangkal dua dakwaan telah menyesatkan jalannya peradilan.

Hakim yang memimpin persidangan mereka, William Davis, memutuskan bahwa para terdakwa kini tidak lagi memiliki kasus yang perlu dipertanggung jawabkan, demikian laporan Liverpool Echo.

Menanggapi putusan itu, Liverpool menyatakan kekecewaan serta simpati mereka kepada keluarga korban maupun kalangan umum yang selama ini mengkampanyekan keadilan bagi 96 nyawa yang tewas dalam Tragedi Hillsborough.

Baca juga: Kejaksaan gugat enam orang terkait tragedi Hillsborough

Menurut Liverpool, untuk kesekian kalinya para keluarga korban dikecewakan lagi.

"Penting bagi kami untuk menegaskan bahwa 96 korban, keluarganya, para penyintas dan mereka yang terdampak tragedi Hillsborough untuk kesekian kalinya tidak mendapatkan keadilan," demikian pernyataan resmi klub pada Rabu.

"Ras hormat kami untuk semua orang yang selalu mengkampanyekan keadilan ditegakkan. Sekali lagi mereka dikecewakan.

"Kita semua tahu situasinya 96 orang terbunuh di luar hukum dan nyatanya tidak satu orang ataupun kelompok manapun bisa bertanggung jawab atas kematian mereka.

"Kami tidak akan pernah melupakan 96 korban," tutup Liverpool.

Baca juga: Liverpool beri penghormatan kepada korban Hillsborough
Baca juga: 96 kursi di Wembley dikosongkan untuk kenang tragedi Hillsborough

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021