ke Kota Tua naik kereta, jangan lupa mampir ke Gondangdia, selamat ulang tahun Kota Jakarta ...
Jakarta (ANTARA) - Parade pantun para wali kota/bupati menghiasi acara pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 Jakarta bertema Jakarta Bangkit, di hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin.

Pantun tersebut diucapkan oleh para pucuk pimpinan kota dan kabupaten administratif di seluruh Jakarta seperti Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Kabupaten Kepulauan Seribu seusai mereka membacakan progres pembangunan di wilayah masing-masing.

Pantun yang berisi tentang ungkapan ulang tahun bagi Jakarta dan sedikit menyinggung soal wilayah pimpinan para wali kota dan bupati itu, pertama kali dilontarkan oleh Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.

Ali membacakan pantunnya selepas dia menyampaikan progres pembangunan Kampung Susun lima lantai sebanyak dua unit di Kampung Akuarium Jakarta Utara yang disebutnya konstruksi bangunannya sudah 97 persen.

"Izinkan saya sampaikan pantun sedikit pak gubernur, Kota Tua dulunya Batavia, ke Pasar Ikan memakai rakit, warga Kampung Akuarium berbahagia, siap membuktikan Jakarta Utara bangkit," ucap Ali Maulana yang melakukan telekonferensi dari Kampung Akuarium Jakarta Utara.

Baca juga: Pasar Embrio Jakarta Timur jadi lokasi pencanangan HUT ke-494 DKI

Selepas Ali membacakan pantun, tiba giliran Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto yang menyampaikan pantunnya usai membacakan perkembangan revitalisasi Kota Tua, Jakarta Barat, yang diproyeksikan untuk jadi pusat cagar budaya unggulan DKI dan bisa memberi efek perekonomian di Jakarta Barat khususnya bidang pariwisata.

"Sebelum mengakhiri laporan ini saya ingin mengucapkan kata-kata pantun, ke Kota Tua naik kereta, jangan lupa mampir ke Gondangdia, selamat ulang tahun Kota Jakarta, maju kotanya bahagia warganya," ucap Uus dari beranda Museum Keramik Kota Tua, Jakarta Barat.

Pantun berikutnya datang dari pimpinan Jakarta Timur M Anwar yang sedikit berbeda dengan pimpinan wilayah Jakarta lainnya, karena dia membacakan pantunnya sebelum dan sesudah menyampaikan progres pembangunan di wilayahnya.

M Anwar menitikberatkan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pembinaan UMKM untuk memulihkan perekonomian di Jakarta Timur di masa pandemi COVID-19.

"Sebelum memulai izinkan saya membacakan pantun pak gubernur mohon izin. Ke Pasar Embrio di pagi hari, mau belanja kain satin, Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin," tutur Anwar di Pasar Embrio Kecamatan Makasar.

Baca juga: Tari Jakarta Bangkit jadi pembuka Pencanangan HUT ke-494 Ibu Kota

Kemudian, di akhir laporannya, M Anwar juga berpantun lagi : "Mari wirausaha di Ibu Kota, biar sukses gabung Jakpreneur, selamat HUT ke-494 Kota Jakarta, Jakarta Timur pasti bangkit beneran".

Tak mau kalah, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi juga menyampaikan pantunnya sebelum membacakan perkembangan wilayahnya terutama terkait destinasi wisata baru Kepulauan Seribu, di Kampung Jepang, Pulau Untung Jawa.

"Dalam suasana Idul Fitri izinkan saya menyampaikan pantun. Pergi berlayar ke Pulau Pari, pakai baju berbahan satin, bulan syawal bulan yang fitri, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin," kata Junaedi di Kampung Jepang.

Pembacaan pantun ini yang secara spontan dibuat dan dibacakan pada acara tersebut, terasa semakin meriah, terutama ketika para pejabat di tingkat kota yang berperan mengucapkan satu kata penyemangat "cakep" tiap satu bait pengucapan pantun.

Pantun sendiri memang menjadi tradisi di beberapa perayaan bernuansa budaya pada masyarakat Betawi.

Baca juga: Warga Ambon semprot disinfektan di Jaktim dalam rangka HUT daerah

Biasanya yang paling sering kita lihat adalah pada acara pernikahan dimana adu pantun menjadi acara "wajib" dalam acara pernikahan adat Betawi, sebelum adu silat antara dua petarung dua keluarga pengantin terjadi.

Diketahui, DKI Jakarta akan menginjak usia ke-494 pada 22 Juni 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan peringatan hari jadi ibu kota negara ini dengan tema "Jakarta Bangkit".

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021